Rabu 27 Apr 2022 16:08 WIB

Uni Eropa akan Akhiri Ketergantungan Energi Rusia pada 2027

Uni Eropa akan mengurangi ketergantungannya pada minyak dan gas Rusia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kilang minyak TotalEnergies Leuna dekat Spergau, Jerman Timur, 25 April 2022. Karena invasi Rusia ke Ukraina, Uni Eropa sedang mempersiapkan rencana untuk embargo minyak Rusia.
Foto: EPA-EFE/FILIP SINGER
Kilang minyak TotalEnergies Leuna dekat Spergau, Jerman Timur, 25 April 2022. Karena invasi Rusia ke Ukraina, Uni Eropa sedang mempersiapkan rencana untuk embargo minyak Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Uni Eropa akan mengurangi ketergantungannya pada minyak dan gas Rusia hingga dua pertiga pada akhir 2022. Kemudian Uni Eropa menargetkan untuk mengakhiri ketergantungan energi Rusia secara keseluruhan pada 2027.

"Cara untuk mengurangi ketergantungan pada energi Rusia terletak melalui sumber-sumber terbarukan," ujar Komisaris Ekonomi Eropa Paolo Gentiloni, dilansir TASS, Rabu (27/4/2022).

Baca Juga

Gentiloni mengatakan, mengakui bahwa Uni Eropa harus menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi sebesar 4 persen dari yang diproyeksikan sebelumnya. Menurutnya, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah perlambatan ekonomi akan mengarah pada stagnasi. Karena ada momen-momen positif dari paruh kedua tahun 2021, seperti tingkat pengangguran yang sangat rendah dan tingkat aktivitas menabung yang sangat tinggi.

"Risiko stagnasi juga akan sangat bergantung pada kesinambungan konflik di Ukraina," kata Gentiloni.

Perusahaan energi Rusia Gazprom akan menghentikan pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria mulai Rabu (27/4/2022). Perusahaan gas negara Polandia, PGNiG, mengatakan, Gazprom telah memberikan pemberitahuan bahwa semua pengiriman gas akan dihentikan mulai pukul 08:00 pagi waktu setempat.

"Pada 26 April, Gazprom memberi tahu PGNiG tentang niatnya untuk sepenuhnya menangguhkan pengiriman berdasarkan kontrak Yamal pada awal hari kontrak pada 27 April,” kata perngataan PGNiG, dilansir Anadolu Agency.

Kementerian Energi Bulgaria juga mengkonfirmasi bahwa Gazprom menghentikan pasokan gas ke negaranya. Pada 26 April, perusahaan gas negara Bulgaria, Bulgargaz AD menerima pemberitahuan bahwa pengiriman gas bumi dari Gazprom Export akan dihentikan pada 27 April 2022.

“Pihak Bulgaria telah sepenuhnya memenuhi kewajibannya dan telah melakukan semua pembayaran yang diperlukan berdasarkan perjanjian ini pada waktu yang tepat, secara ketat dan sesuai dengan klausulnya,” ujar Kementerian Energi Bulgaria.

Pada 1 April Gazprom mengedarkan pemberitahuan kepada seluruh pelanggannya sehubungan dengan ketentuan pembayaran baru untuk gas Rusia. Gazprom menyatakan, mulai awal April pembayaran gas harus dalam mata uang rubel.

"Gazprom menghormati hukum Rusia, dan secara resmi menyampaikan kepada pelanggan terkait prosedur baru untuk pembayaran rubel Rusia," ujar pernyataan Gazprom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement