REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam rangka peringatan Hari Bumi, Emiten perkebunan, dan industri kelapa sawit itu, bersama Sekretariat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menggelar virtual tour III ke kawasan kelapa sawit berkelanjutan dan kawasan konservasi orangutan di Pulau Salat, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah,
Acara kunjungan virtual bertema “A Journey To Reveal The Sustainable Side Of Palm Oil” tersebut dihadiri oleh lebih dari 260 peserta dari berbagai pemangku kepentingan rantai pasok kelapa sawit, media, konsumen, dan pelaku hilir dari kawasan Asia Pasifik.
Head of Sustainability PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Henky Satrio Wibowo mengatakan kegiatan virtual ini bertujuan untuk menjelaskan dampak positif perkebunan kelapa sawit bagi masyarakat dan lingkungan, jika dikelola secara berkelanjutan sesuai standar RSPO. Menurutnya, SSMS telah berpartisipasi dalam berbagai inisiatif lingkungan dengan prinsip bisnis kelapa sawit berkelanjutan.
“Keterlibatan SSMS dalam pengelolaan kawasan konservasi orang utan di Pulau Salat, menunjukkan komitmen SSMS dalam menerapkan praktik kelapa sawit berkelanjutan,” kata Henky, dalam pers rilis, Rabu (27/4/2022),
sejak tahun 2017,SSMS bekerja sama dengan BOSF mengelola kawasan konservasi seluas 2.000 hektare untuk pra-pelepasliaran orang utan . Proyek konservasi Pulau Salat dikelola dengan melibatkan berbagai pihak untuk mensejahterakan dan meningkatkan nilai tambah bagi kawasan dan masyarakat setempat.
Manager RSPO Indonesia Outreach & Engagement, Margareth Naulie Panggabean, mengatakan, pihaknya ingin menjadi tuan rumah untuk menunjukkan kepada para pemangku kepentingan bahwa budidaya kelapa sawit berkelanjutan bersertifikat adalah solusi praktis dan realistis untuk tantangan dan kekhawatiran yang dihadapi industri kelapa sawit.
Selama kunjungan virtual, peserta melihat bagaimana perkebunan, dan industri kelapa sawit dikelola secara berkelanjutan. Selain itu, bagaimana perusahaan dan masyarakat dapat berkolaborasi dan saling mendukung tanpa konflik.