REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Jurnalis, presenter berita India, Karan Thapar memaparkan bagaimana menjadi seorang muslim di India.
"Bagaimana rasanya menjadi seorang Muslim di India saat ini? Sebenarnya, izinkan saya memperbaikinya. Saya tidak berbicara tentang orang kaya, berpengaruh, atau berpendidikan tinggi. Saya secara khusus mengacu pada Muslim miskin dan, seringkali, buta huruf, yang memiliki sedikit dukungan selain dari apa yang dapat mereka berikan untuk diri mereka sendiri. Mereka adalah mayoritas. Bagaimana rasanya menjadi salah satu dari mereka?," kata Thapar dilansir dari laman the News pada Rabu (27/4/2022).
Thapar melanjutkan, dalam beberapa bulan terakhir mereka telah mendengar seruan untuk melakukan genosida dan pembersihan etnis. Dituduh terkait dengan kerusuhan, rumah mereka telah dihancurkan, dan lainnya. Bahkan para janda, yang merupakan penerima manfaat dari program pemerintah, Pradhan Mantri (PM) Awas Yojna, telah menderita. Anak-anak mereka yang masih kecil telah ditahan karena mendengarkan lagu-lagu Pakistan.
"Ini sama sekali bukan daftar yang lengkap. Ini hanyalah kumpulan hal-hal yang terpikir oleh saya ketika saya mulai menulis. Penelitian yang tepat akan menghasilkan lebih banyak lagi. Pertanyaannya adalah bagaimana rasanya jika ini terjadi pada Anda?," kata Thapar.
"Bagian yang benar-benar aneh adalah, terlepas dari perlakuan tercela ini, banyak dari kita menganggap Muslim 'ditenanangkan'. Andai kita tahu faktanya. Yang benar adalah bahwa di hampir setiap bidang representasi Muslim jauh di bawah proporsi populasi mereka. Sejauh tahun 2006, Komite Sachar menetapkan bahwa dalam hal ekonomi dan sosial Muslim lebih buruk daripada kasta dan suku yang dijadwalkan," lanjut Thapar.