Rabu 27 Apr 2022 17:38 WIB

IHSG Masuk Zona Merah, Saham ARTO Terkoreksi, GOTO Hampir Sentuh ARB

Investama menyebut IHSG masuk zona merah terdorong kekhawatiran Lockdown di China

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sepanjang perdagangan Rabu (27/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona negatif. IHSG ditutup di level 7.196,76 atau terkoreksi sebesar 0,49 persen. Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp 16,7 triliun.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Sepanjang perdagangan Rabu (27/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona negatif. IHSG ditutup di level 7.196,76 atau terkoreksi sebesar 0,49 persen. Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp 16,7 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang perdagangan Rabu (27/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona negatif. IHSG ditutup di level 7.196,76 atau terkoreksi sebesar 0,49 persen. Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp 16,7 triliun. 

Melemahnya IHSG disebabkan beberapa saham blue chip masuk dalam daftar top losers. Saham GOTO tersungkur hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB). Setelah terkoreksi sebesar 6,45 persen, GOTO kembali bertengger di level terendahnya yaitu 290.

Selain GOTO, saham ARTO juga masuk dalam daftar saham berkinerja terburuk hari ini. Sejak awal perdagangan, saham ARTO berada di zona merah dan ditutup terkoreksi sebesar 4,44 persen di level 11.850. Selain itu ada juga BBRI yang mengalami penurunan sebesar 1,82 persen. 

Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG sejalan dengan indeks bursa saham regional bursa Asia yang cenderung bergerak melemah. Pasar merespons munculnya kasus baru covid-19 di China yang menyebabkan pemerintah mengambil sikap lockdown di kota Shanghai.  

"Pasar khawatir kebijakan tersebut akan menjalar ke kota-kota lainnya di China sehingga akan membuat proses pemulihan ekonomi China mengalami perlambatan," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Rabu (27/4). 

Sentimen lainnya, Rusia merespons Amerika Serikat dan sekutunya mengenai pengiriman senjata lebih lanjut ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan risiko Perang Dunia III sangat nyata dan mengkritik pendekatan Ukraina untuk menggagalkan pembicaraan damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement