Pemudik Mulai Berdatangan, DPRD Yogyakarta Minta Prokes Dijalankan

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq

Pemudik menggunakan moda kereta api turun di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, Rabu (27/4/2022). Stasiun Lempuyangan mulai menerima kedatangan pemudik dari Jakarta. KAI Daop VII menyebutkan akan ada sekitar 10 ribu pemudik yang akan masuk ke Yogyakarta menggunakan moda kereta api.
Pemudik menggunakan moda kereta api turun di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, Rabu (27/4/2022). Stasiun Lempuyangan mulai menerima kedatangan pemudik dari Jakarta. KAI Daop VII menyebutkan akan ada sekitar 10 ribu pemudik yang akan masuk ke Yogyakarta menggunakan moda kereta api. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --Lebaran tinggal memasuki hitungan hari. Para pemudik pun sudah mulai berangkat ke kampung halaman, termasuk ke Kota Yogyakarta.

Dari pantauan, sejumlah pemudik sudah mulai berdatangan ke Kota Yogyakarta. Hal ini menyebabkan kerumunan mulai terjadi dan interaksi masyarakat juga mulai meningkat.

Anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta, Triyono Hari Kuncoro, pun meminta agar protokol kesehatan dijalankan dengan ketat. "Jangan lupa tetap mematuhi prokes, meskipun kasus landai tapi tetap harus hati-hati," kata Kuncoro, Rabu (27/4/2022).

Tidak hanya itu, ia juga meminta dalam pelaksanaan shalat Idul Fitri nantinya juga tetap menjalankan prokes. Termasuk saat melakukan kegiatan pariwisata, yang mana diprediksi Kota Yogyakarta juga akan kedatangan banyak wisatawan pada masa libur Lebaran.

"Beberapa hari ini pelat kendaraan dari luar daerah sudah banyak yang masuk ke Yogya. Kita dengan kerumunan (sekarang) sudah menyerah, apalagi besok dengan banyaknya orang yang datang karena ingin ketemu keluarganya setelah dua tahun tidak mudik," ujarnya.

Kuncoro juga meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta juga serius dalam menghadapi mobilitas masyarakat yang meningkat di masa mudik dan libur Lebaran. Diharapkan, nantinya tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19.

"Sejauh ini saya belum melihat keseriusan pemkot menghadapi itu, mungkin karena skenarionya belum sampai (ke dewan), yang jelas tahun ini butuh skenario yang berbeda. Dua tahun tidak ada mudik, tahun ini akan dihadiri sekian juta orang dan kesiapannya seperti apa. Mesti kita tekankan mana action plan pengamanan dan sebagainya," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Terjebak Macet, Jalur Alternatif Mudik Ini Bisa Digunakan

PMI Bangka Tengah Bagikan Ratusan Masker Medis

Sopir dan Kondektur Bus di Sukabumi Diperiksa Kesehatan

Polresta Bogor Gunakan Kode Bendera Sebagai Parameter Kemacetan 

Trafik Mulai Meningkat, Contraflow Diberlakukan di Tol Japek

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark