Kepala Daerah di Jateng Diminta Pastikan Kelancaran Pergerakan Pemudik
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Foto udara suasana antrean kendaraan pemudik dari arah Jakarta yang akan memasuki Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/4/2022). Volume kendaraan arus mudik Tol Trans Jawa Batang-Semarang dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Kalikangkung menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-5 Lebaran hingga pukul 16:00 WIB terpantau lancar terkendali | Foto: ANTARA/Aji Styawan
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dalam rangka mengantisipasi puncak arus mudik Lebaran 1443 Hijriah di Provinsi Jawa Tengah, bupati/wali kota diminta ‘menjaga’ derahnya dan memastikan kelancaran pelayanan kepada para pemudik.
Bupati/wali kota berikut jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) agar terus memonitor titik-titik rawan kemacetan, potensi keramaian, jalur-jalur alternatif, hingga wilayah potensi bencana alam yang ada di daerahnya.
“Saya titip kepada kawan-kawan kepala daerah serta jajaran Forkopimda memastikan kelancaran pergerakan pemudik di wilayahnya, khususnya pada saat terjadi lonjakan pergerakan pemudik,” ungkap Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Semarang, Rabu (27/4/2022).
Gubernur ingin, semua bupati/wali kota di Jateng ‘menjaga’ daerahnya masing-masing untuk memastikan segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar, mengingat prediksi jumlah pemudik yang akan masuk Jateng bakal melonjak.
Mulai pasar tumpah, potensi macet di pom bensin (SPBU), jalur-jalur alternatif yang berada di wilayah rawan bencana tanah longsor agar terus dipantau.
“Saya juga minta tiap-tiap daerah diterjunkan personel untuk mengawal di tempat-tempat itu,” tegasnya, usai memimpin Rapat Forkopimda Provinsi Jateng, di Gedung Gradhika Bhakti Praja.
Menurut gubernur, hal ini menjadi penting karena pemerintah telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat (pemudik) tidak terkonsentrasi di jalur utama tol Trans Jawa guna mengurangi beban lonjakan volume kendaraan.
Khususnya pada puncak arus mudik/balik Lebaran 2022. Salah satunya dengan mengoptimalkan jalur-jalur arteri dan jalur alternatif di wilayah pantura jalur tengah, jalur tengah selatan hingga jalur pantai selatan (pansela) Jateng.
Maka gubernur juga ingi agar daerah menyiapkan strategi- strategi untuk mengantisipasi dan menangani jika terjadi problem di lapangan, berkaitan dengan dampak berbagai rekayasa lalu lintas yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Pusat.
Hal lain yang krusial, adalah akses layanan pengisian BBM. Pertamina juga telah menginformasikan terjadinya kenaikan konsumsi BBM dampak dari mobilitas masyarakat jelang Lebaran kali ini.
Seperti halnya hasil pantauan Pertamina pada Selasa (26/4) kemarin. Solusinya Pertamina juga menyiagakan pom bensin modular dan bergerak.
“Semua ini untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan, seandainya terjadi situasi di mana pemudik cukup padat dan membutuhkan kemudahan akses BBM di jalur-jalur yang dilaluinya,” tegas Ganjar.