REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Direktur Jenderal lembaga nuklir dunia International Atomic Energy Agency (IAEA) memperingatkan tingkat keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia. Saat ini Rusia menduduki pabrik nuklir terbesar di dunia itu dalam invasinya ke Ukraina.
Rafael Grossi mengatakan organisasinya berusaha mendapatkan akses untuk bekerja di sana termasuk melakukan perbaikan. Dalam wawancaranya, Rabu (27/4/2022) Grossi mengatakan IAEA membutuhkan akses ke Zaporizhzhia sehingga mereka dapat melakukan inspeksi dan hal-hal lain seperti menghubungkan kembali koneksi pembangkit listrik tenaga nuklir itu dengan kantor pusat IAEA di Wina. Karena itu ia membutuhkan bantuan Rusia dan Ukraina.
"(Pabrik itu memerlukan perbaikan) dan semua itu tidak terjadi, jadi situasinya seperti yang telah saya gambarkan dan saya ulangi hari ini, tidak berkelanjutan seperti sekarang, jadi ini merupakan masalah yang tertunda. Ini adalah lampu merah yang berkedip,” kata Grossi.
Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya satu hari usai bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengenai isu ini.