REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris telah mengimpor minyak dari Rusia senilai 220 juta euro atau setara 276 juta dolar AS, sejak Moskow menyatakan perang terhadap Ukraina. Data yang dirilis oleh Greenpeace pada Rabu (27/4/2022) menunjukkan, Inggris telah mengimpor sekitar 2 juta barel minyak Rusia sejak perang di Ukraina dimulai pada 24 Februari.
"Pemerintah Inggris tidak asing dengan kemunafikan, menjanjikan dukungan ke Ukraina, sementara mengimpor hampir 2 juta barel minyak dari Rusia. Ini benar-benar tidak jujur," kata seorang ahli migas dan juru kampanye di Greenpeace, Georgia Whitaker, dilansir Anadolu Agency, Kamis (28/4/2022).
Greenpeace telah menyiapkan pelacak otomatis untuk memantau supertanker yang mengirimkan minyak dan gas dari Rusia. Sebanyak delapan kapal tanker dari Rusia telah mengirimkan minyak ke Inggris sejak akhir Februari, dengan rata-rata satu kapal tanker tiba setiap pekan.
Kapal tanker lain yang membawa 33 ribu ton diesel Rusia saat ini berlabuh di lepas pantai Lincolnshire. Enam dari pengiriman ke Inggris berasal dari pelabuhan Rusia yaitu Primorsk, Tuapse dan Vysotsk. Kapal tanker tersebut berakhir di lima pelabuhan Inggris termasuk Merseyside, Essex, Lincolnshire dan North Yorkshire.
Sebagai bagian dari tindakannya terhadap Moskow atas perang Ukraina, pemerintah Inggris telah melarang kapal-kapal berbendera Rusia memasuki negara itu. Greenpeace menilai, impor minyak Rusia masih dapat mengalir ke Inggris meskipun ada sanksi.
“Semua pengiriman bahan bakar fosil Rusia yang telah tiba di Inggris sejak perang dimulai, telah diimpor secara legal. Kita membutuhkan larangan eksplisit dan segera pada semua bahan bakar fosil Rusia," ujar pernyataan Greenpeace.
Pemerintah Rusia telah menjatuhkan sanksi kepada 287 anggota House of Commons Inggris. Sanksi itu merupakan aksi balasan terhadap Inggris atas sanksi yang mereka terapkan ke anggota parlemen Rusia.
"Menanggapi keputusan yang diambil oleh pemerintah Inggris pada 11 Maret tahun ini untuk menambahkan 386 deputi Duma Negara dari Majelis Federal Federasi Rusia ke daftar sanksi, pembatasan pribadi dikenakan pada 287 anggota House of Commons Parlemen Inggris atas dasar timbal balik," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Moskow mengungkapkan mereka yang sekarang dilarang memasuki Rusia mengambil bagian paling aktif dalam menciptakan alat anti-Rusia. Mereka pun dianggap berkontribusi pada peningkatan histeria Russophobia yang tidak berdasar di Inggris.