REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mudik menjadi tradisi lebaran setiap tahun dan pemerintah akhirnya memperbolehkan pulang kampung dengan syarat tertentu. Namun, sering kali calon pemudik bingung akan pulang ke rumah saat siang atau malam hari.
Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RS Dr Soetomo Surabaya Meisy Andriana mengatakan, kapan waktu yang tepat saat mudik apakah pagi, siang, dan malam kembali setiap individu.
"Kalau mudik saat pagi atau siang mungkin bisa dilakukan bagi yang memiliki gangguan penglihatan. Kondisi fisik saat mudik di siang hari juga masih cukup bugar, apalagi kita masih menjalankan puasa," kata Meisy saat mengisi konferensi virtual, ditulis Rabu (27/4).
Kendati demikian, dia melanjutkan, perjalanan mudik jika dilakukan ketika malam hari juga bisa dipertimbangkan. Kelebihan saat mudik di malam hari di antaranya tidak panas, lebih fleksibel karena bisa makan dan minum.
Bahkan, kalau mudik malam hari menggunakan transportasi umum bisa beristirahat. Kendati demikian, ia meminta ada beberapa hal yang dipertimbangkan, misalnya, jika pulang kampung di pagi atau siang hari bisa alami dehidrasi atau panas karena macet.
Sedangkan kelebihan mudik saat malam hari, yaitu lebih enak cuacanya, meski ada potensi mengantuk. Selain itu, perempuan yang juga dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi konsultan ini meminta saat mudik jangan sampai mengalami dehidrasi.
"Prinsipnya bisa minum dua sampai 3 liter per hari untuk kebutuhan tubuh. Kita bisa bagi 2 atau 3 liter dibagi saat buka puasa, Tarawih, dan sahur," katanya.