REPUBLIKA.CO.ID, MOROWALI UTARA -- PT PLN (Persero) menyatakan pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan warga, pelaku usaha, industri, dan instansi pemerintah di Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah (Sulteng) kini surplus.
"Daya listrik yang terpasang saat ini sebesar 19 megawatt (MW). Ketambahan sekitar 10 MW dari Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Tomata yang mulai beroperasi tahun ini. PLTM Tomata bisa memasok daya sekitar 10 MW ke sistem kelistrikan Tompira," kata Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Morut Desnar Sabudu di Morowali Utara.
Tahun-tahun sebelumnya PLN hanya mampu memasok daya sekitar 9 MW, padahal beban puncak pemakaian listrik di Morut saat malam hari mencapai 9 MW atau bahkan lebih, sehingga menyebabkan pemadaman listrik. Ia menerangkan PLTM Tomata memiliki tiga unit pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 3x3,5 MW atau total 10,5 MW.
Sekarang, daya yang sudah berhasil masuk ke sistem kelistrikan Tompira sekitar 7 MW. Mendatang, sisa daya 3 MW yang ditargetkan sudah masuk seluruhnya ke sistem kelistrikan Tompira sehingga daya mampu saat ini tercatat 15,4 MW, sedangkan beban puncak atau kebutuhan listrik saat tingkat penggunaan paling tinggi antara pukul 16.00 hingga 22.00 WITA adalah 9 MW.
"Artinya, pada saat beban puncak, masih ada surplus daya 6,4 MW. Ini menggembirakan karena tahun-tahun sebelumnya kita selalu defisit. Tidak heran kalau pemadaman bergilir sering sekali terjadi," ujarnya.
Bertambahnya daya dari listrik yang dipasok ke sistem kelistrikan Morut, kata Desnar, membuat PLN dapat membuka layanan penyambungan listrik baru kepada pelanggan. Tiap bulan pihaknya dapat melayani penyambungan listrik baru kepada 200 pelanggan rumah tangga.