Kamis 28 Apr 2022 11:21 WIB

Guru di Beijing Ditahan Terkait Covid-19 Saat Kasus di Shanghai Melandai

Jutaan warga yang tersebar di 11 distrik di Beijing jalani tes PCR putaran kedua.

 Seorang wanita menjalani tes COVID-19 di Beijing, China, 27 April 2022. Beijing melanjutkan pengujian massal di 11 distrik ke lebih dari 20 juta penduduk karena kota itu mencatat 34 kasus COVID-19, tertinggi sejak varian Omicron tercatat pada 22 April.
Foto: EPA-EFE/MARK R. CRISTINO
Seorang wanita menjalani tes COVID-19 di Beijing, China, 27 April 2022. Beijing melanjutkan pengujian massal di 11 distrik ke lebih dari 20 juta penduduk karena kota itu mencatat 34 kasus COVID-19, tertinggi sejak varian Omicron tercatat pada 22 April.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING  -- Seorang guru di Beijing ditahan pihak kepolisian ibu kota China itu karena dianggap menyembunyikan fakta tentang Covid-19. Sementara perkembangan kasus positif di Shanghai sudah mulai melandai.

"Jiang (nama marga seorang guru) ditahan karena perbuatan kriminal," kata Deputi Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing, Pang Xinghuo, kepada pers, Rabu (27/4).

Baca Juga

Ia mengungkapkan bahwa guru pria berusia 26 tahun itu berbohong mengenai riwayat mengajar setelah jam sekolah pada Sabtu (23/4). Lima orang, termasuk dirinya, dinyatakan positif Covid-19 hingga menyebabkan 400 orang dikarantina dan 6.700 warga yang tersebar di delapan kompleks permukiman diawasi secara ketat.

Selama terjadinya lonjakan kasus pada pekan lalu sampai sekarang, empat orang telah ditahan dan 48 lainnya dikenai sanksi administratif atas tuduhan pelanggaran protokol kesehatan di Beijing.Sejak Jumat (22/4) hingga Rabu di Beijing dilaporkan terdapat 138 kasus positif yang tersebar di delapan distrik.

"Hingga Rabu pukul 15.00, pelajar dan anak-anak telah menyumbang 31 persen kasus, termasuk mereka yang berada di enam sekolah dan dua TK," kata Pang dikutip media setempat, Kamis.

Pada Rabu, jutaan warga yang tersebar di 11 distrik di Beijing telah menjalani tes PCR putaran kedua secara massal. Sementara itu, di Kota Shanghai pada Rabu terdapat penambahan 1.606 kasus positif dan 11.956 kasus tanpa gejala atau turun sekitar 20 persen dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Sejak gelombang terakhir Covid-19 merebak pada akhir Januari hingga Selasa (26/4) jumlah kematian di Shanghai mencapai 238 kasus dan 271 pasien positif lainnya dalam kondisi parah.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement