Kamis 28 Apr 2022 12:50 WIB

Produktivitas dan Kemandirian Sektor Pangan dan Energi Didorong

Upaya ini perlu dilakukan secara fokus dengan skala yang masif.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Presiden Jokowi menelepon Menteri Perdagangan setelah menerima keluhan petani bawang atas impor bawang pada masa panen raya di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (Ilustrasi)
Foto: Biro Pers dan Media Setpres
Presiden Jokowi menelepon Menteri Perdagangan setelah menerima keluhan petani bawang atas impor bawang pada masa panen raya di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,

 

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong jajarannya agar meningkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi. Sebab, kata dia, masalah pangan dan energi merupakan masalah dunia yang akan muncul ke depannya.

“Ini yang sangat kritis di dua hal ini. Dan kita memiliki kekuatan di sini," kata Jokowi saat peresmian pembukaan musyawarah perencanaan pembangunan nasional di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/4). 

"Oleh sebab itu, sekali lagi tingkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi,” tegas dia.

Jokowi mengatakan, upaya ini perlu dilakukan secara fokus dengan skala yang masif. Selain itu, juga perlu dilakukan pengawalan sehingga dapat benar-benar berjalan dengan baik.

Selain itu, Jokowi juga mendorong percepatan proses hilirisasi industri di dalam negeri. Daerah-daerah yang memiliki pertambangan perlu mendorong industri untuk segera membangun smelter. Ia pun menegaskan agar Indonesia tak hanya menjadi pengekspor bahan-bahan mentah.

“Daerah-daerah yang memproduksi coklat, kopi misalnya, dorong agar mereka masuk ke industri di daerah kita masing-masing agar meningkatkan nilai tambah yang berlipat-lipat dan membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya untuk rakyat,” jelas Jokowi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement