Kamis 28 Apr 2022 13:01 WIB

Transisi Pandemi ke Endemi, Pemerintah Atur Pelonggaran Mudik Lebaran

Sekarang masyarakat Indonesia bebas bepergian tanpa harus melakukan antigen.

Rep: Erik PP/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah kendaraan antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022).
Foto: Prayogi/Republika.
Sejumlah kendaraan antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momentum mudik Lebaran tahun ini menjadi fase menuju transisi dari pandemi Covid-19 menuju endemi. Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Raden Pardede menuturkan, berdasarkan data dan perkembangan saat ini, Indonesia sudah menuju transisi dari pandemi Covid-19 menuju endemi.

Meskipun secara resmi pemerintah belum mengumumkan keadaan endemi, sambung dia, tetapi transisi sedang terjadi saat ini. Pelonggaran pun sudah dapat dilakukan. "Jika kita lihat, sekarang kita bebas bepergian tanpa harus melakukan antigen atau PCR. Orang bepergian dari luar negeri datang ke Indonesia," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Selain itu, kata Raden, sekarang sudah tidak ada karantina. Meski diakuinya situasinya belum bisa sepenuhnya normal. Raden menjelaskan, kondisi pandemi membuka mata bahwa investasi kesehatan sangatlah penting. Oleh karena itu, saatnya sekarang untuk melakukan pembenahan dan investasi besar di sektor kesehatan. Raden juga menilai kebijakan jaring pengaman kesehatan yang saat ini dilakukan dapat terus dilanjutkan meski pandemi nantinya berakhir.

Baca juga : Antisipasi Kepadatan Kendaraan, Polres Malang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Sementara untuk dunia usaha dan sektor riil, aktivitas harus dimulai secara gradual dengan standar kerja yang baru. Bagaimana protokol baru di dunia usaha juga harus dipikirkan nantinya.

Ke depan, menurut Raden, akan ada perubahan struktural pada seluruh aspek kehidupan, seiring dengan upaya mengakselerasi perubahan di sektor teknologi informasi maupun sektor kesehatan. "Pandemi akan datang dan pergi, tetapi peradaban manusia akan tetap bertahan. Kita harus bisa adaptif san antisipatif terhadap perubahan," ucap Tim Asistensi Menko Perekonomian ini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan Pemerintah tidak ingin tergesa-gesa dalam menentukan masa transisi dari situasi pandemi ke endemi Pemerintah akan tetap berhati-hati dan waspada agar Indonesia tidak mengalami kembali tren penularan kasus yang tinggi, seperti saat puncak kasus Covid-19 varian Delta dan Omicron.

Baca juga : Pemudik Melonjak, Kampung Rambutan Siap Menambah Armada Bus

"Ada tahapan-tahapan, kita tidak perlu tergesa-gesa karena apa pun kita punya pengalaman saat Delta seperti apa, saat Omicron seperti apa; sehingga kehati-hatian, kewaspadaan itu harus," kata Jokowi.

Sementara itu, menjelang hari Raya Idul Fitri, pemerintah sudah mengeluarkan imbauan untuk pemudik, khususnya untuk menjaga kondisi pandemi yang saat ini relatif melandai. Kebijakan itu terkait pengaturan perjalanan untuk para pemudik di masa Lebaran tahun ini.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, anak berusia di bawah 18 tahun tak perlu melakukan vaksin dosis ketiga atau booster sebagai syarat perjalanan mudik Lebaran 2022 ini. "Bapak Presiden sudah mengarahkan, untuk anak di bawah 18 tahun belum ada rekomendasi untuk booster," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri acara peringatan Nuzulul Quran sekaligus buka bersama yang digelar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement