REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Perhutani bekerja sama dengan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) untuk mengembangkan 843 destinasi wisata di wilayah kerja Perhutani, di Jawa dan dan Madura. Hal itu dilakukan melalui rebranding wisata alam, standarisasi pengelolaan, digitalisasi, penambahan fasilitas, pengembangan produk serta product identity branding.
Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro menjelaskan, Perhutani mempunyai 843 lokasi obyek wisata yang tersebar di Pulau Jawa dan Madura. Dalam pengembangan wisata, Perhutani melakukan Ekstensifikasi Rebranding Wisata Alam yang merupakan salah satu proyek strategis Perhutani di tahun 2022 dengan melakukan standardisasi pengelolaan, digitalisasi, penambahan fasilitas, pengembangan produk serta product identity branding.
“Sebanyak 35 lokasi kami kelola secara mandiri, dan 808 lokasi lainnya dikelola melalui pola kerja sama dengan masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),” jelas Wahyu seusai acara penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) yang dilaksanakan di Gedung Graha Perhutani Lantai 20 Jakarta, Rabu (27/4).
Penandatangan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro dan Direktur Utama PT TWC Edy Setijono. Ikut hadir dan menyaksikan penandatanganan MoU tersebut di antaranya Direktur Komersial Perhutani Ahmad Ibrahim bersama jajaran, Direktur Keuangan, Manajemen Resiko, Investasi & SDM PT TWC Palwoto, Wakil Direktur Utama Injourney Edwin Hidayat Abdullah, dan Direktur SDM dan Digital Injourney Herdy Harman.
Menurut Wahyu, adanya MoU ini menjadi awal dalam mengembangkan obyek wisata di lingkungan wilayah Perhutani. “Kami ingin destinasi wisata kami dikelola secara profesional dan berkelanjutan sehingga memberi dampak positif kepada semua pemangku kepentingan,” ujar Wahyu dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sementara itu Edy Setijono menyampaikan bahwa sinergitas ini merupakan langkah untuk mendorong kesiapan obyek wisata serta komponen penopang lainnya dalam mewujudkan ekosistem pariwisata di sekitarnya.
“Destinasi wisata tidak bisa berdiri sendiri, keberadaanya harus didukung oleh ekosistem di sekitarnya. Ekosistem ini yang membuat destinasi menjadi berkelanjutan. Hal itulah yang menjadi dasar kami dalam melakukan upaya kolaborasi dengan berbagai pihak serta stakeholder,” kata Edy.
Dalam kesempatan yang sama Edwin Hidayat Abdullah juga menyampaikan dukungan kepada PT TWC sebagai anak usaha yang bergerak di bidang Heritage Destination Management untuk bisa membangun dan mengembangkan ekositem pariwisata, salah satunya di kawasan hutan bersama Perhutani.
“Dengan terjalinnya kesepakatan ini, Injourney tidak hanya berkontribusi pada pelestarian hutan saja, tapi juga memajukan dan mendukung pariwisata Indonesia untuk kembali sebagai penggerak roda perekonomian bagi bangsa Indonesia dengan tidak melupakan keterlibatan UMKM,” ujarnya.