Kamis 28 Apr 2022 16:31 WIB

Baznas Bersinergi dengan TNI dan BNPP Berdayakan Mustahik di Perbatasan RI

Sinergi pemberdayaan mustahik menyasar di daerah perbatasan dan pesisir

Red: Hiru Muhammad
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersinergi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam memberdayakan mustahik di daerah perbatasan Republik Indonesia.
Foto: istimewa
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersinergi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam memberdayakan mustahik di daerah perbatasan Republik Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersinergi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam memberdayakan mustahik di daerah perbatasan Republik Indonesia. 

Kolaborasi itu disepakati saat Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA, melakukan pertemuan dengan Jenderal TNI Andika Perkasa, di Jakarta, pada Rabu (27/4/2022).

Baca Juga

Sinergi pemberdayaan mustahik menyasar di daerah perbatasan dan pesisir seperti di Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Sambas, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Talawid, Kabupaten Belu, dan Jayapura. 

Noor menegaskan  aparat TNI selama ini telah menjadi garda terdepan dalam menjaga daerah-daerah tersebut. Oleh karena itu tidak salahnya kalau Baznas ingin ikut andil dengan program-program pemberdayaan masyarakat melalui dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya. 

"Alhamdulillah, upaya Baznas dalam menyejahterakan umat mendapat dukungan besar dari TNI dan BNPP. Melalui program-program pemberdayaan mustahik perbatasan, kami memiliki keyakinan dan tekad yang kuat untuk menjadikan 1.000 muzaki baru di 20 kecamatan prioritas di perbatasan yang mengalami kemiskinan ekstrem," kata Noor Achmad. 

Noor melanjutkan, berbagai program akan digaungkan untuk mendukung transformasi mustahik menjadi muzaki di perbatasan, yakni di antaranya sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan dan dakwah, sosial kemanusiaan, dan sinergi edukasi edukasi penghimpunan zakat melalui UPZ. "Dari sektor ekonomi, program ini berfokus pada pemberdayaan ekonomi pedesaan dan UMKM berbasis ekonomi. Sementara di sektor kesehatan turut digencarkan layanan kesehatan kuratif dan promotif kesehatan," kata Noor. 

Kemudian, Noor menambahkan, program beasiswa perbatasan akan menjadi tulang punggung di kerja sama sektor pendidikan dan dakwah. Pasalnya, pendidikan merupakan salah satu pendorong untuk membangkitkan ekonomi mustahik.

"Karena kami memiliki keyakinan, salah satu faktor kebangkitan mustahik menjadi muzaki adalah pendidikan. Pendidikan jadi kunci utama bagaimana mustahik bertransformasi menjadi muzaki, sehingga bisa mengubah perekonomian keluarga. Lalu juga di sektor sosial kemanusiaan, kerja sama ini menyasar pada penyediaan kebutuhan dasar rumah layak huni dan sumber air," ujarnya.

"Alhamdulillah, visi Baznas menyejahterakan umat mendapat dukungan penuh dari pihak TNI dan BNPP. Tentu Baznas tak bisa bergerak sendiri dalam melayani umat di seluruh penjuru negeri, dibutuhkan kerja sama dan sinergi dengan berbagai pihak. Kami yakin kerja sama ini akan memberi manfaat lebih kepada mereka yang membutuhkan," katanya.

Sebelumnya, Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA, Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum, Pimpinan Baznas RI Kolonel Caj. (Purn) Drs Nur Chamdani, Saidah Sakwan, MA. melakukan pertemuan dengan Ketua Pengarah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Mahfud Md, yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Dalam pertemuan itu, Baznas mengungkapkan berbagai program yang digagas untuk membantu mustahik di perbatasan NKRI. Melalui ZIS yang bersumber dari masyarakat, bantuan yang disalurkan Baznas diharapkan dapat menyebar ke seluruh pelosok negeri, termasuk sekitar perbatasan atau daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement