REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, para guru Amerika menjadi sasaran yang tidak adil dalam perang budaya. Dia pun memperingatkan terhadap pelarangan buku.
"Hari ini, ada terlalu banyak politisi yang mencoba mencetak poin politik, mencoba untuk melarang buku. Pernahkah Anda berpikir ketika Anda mengajar, Anda akan khawatir tentang pembakaran buku dan pelarangan buku semua karena itu tidak cocok dengan agenda politik seseorang?" kata Biden.
Menurut organisasi penulis PEN America, lebih dari 1.000 judul buku di AS sebagian besar membahas masalah rasisme dan LGBTQ telah dihapus dari perpustakaan sekolah dalam beberapa bulan terakhir.
Selain masalah buku, Biden pun membela guru-guru AS yang telah dikritik oleh kelompok-kelompok seperti "Moms for Liberty". Para guru mendapatkan tekanan karena cara mengajar tentang ras dan perbudakan di AS.
"Guru Amerika telah mendedikasikan hidup mereka untuk mengajar anak-anak kita dan mengangkat mereka. Kita harus berhenti menjadikan mereka target perang budaya. Ke sanalah arahnya," ujar Biden.