Jumat 29 Apr 2022 03:42 WIB

Rumah Zakat Bagikan BLK kepada Janda Lansia dan Anak Yatim di Madiun

Program BLK dari Rumah Zakat sangat banyak membantu

Program BLK dari Rumah Zakat sangat banyak membantu.
Foto: Rumah Zakat
Program BLK dari Rumah Zakat sangat banyak membantu.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Hari Raya Idul Fitri tinggal menunggu hitungan hari, kurang dari seminggu lagi umat Islam di seluruh Indonesia akan merayakan kemenangan dan kebahagiaan setelah sebulan penuh lamanya menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. 

Memang pada umumnya di momen idul fitri sering kali identik dengan hal-hal yang baru, semisal baju baru, suasana cat rumah baru, hingga HP dan mobil baru. Namun, semua itu tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk ekspresi masyarakat yang saat ini sudah menjadi budaya dalam kehidupan bermasyarakat dalam menyambut hari idul fitri.

Fitri identik dengan suci atau baru, sehingga masyarakat pun kemudian mengartikan makna fitri dengan menghadirkan hal-hal baru disekitar mereka, terutama dalam hal sandang. 

Akan tetapi tidak semua masyarakat yang ada di sekitar kita mampu mengikuti prilaku budaya tersebut. Jangankan beli baju atau HP baru, beli makanan untuk kebutuhan sehari-hari saja ada yang masih kesusahan untuk memenuhinya.

Seperti halnya dengan Mbah Kaminem (79), salah seorang penerima manfaat bantuan Bingkisan Lebaran Keluarga (BLK) ini merupakan seorang janda lansia di desa Randualas, dalam memenuhi kebutuhan juga mengalami kesulitan. Beliau yang saat ini tinggal dengan kedua cucunya hanya mengandalkan dari kiriman anaknya di perantauan yang sebulan sekali belum tentu ada.

Selain itu Mbah Kaminem yang sebelumnya tinggal seorang diri ini sudah tidak lagi mampu bekerja karena faktor usia. Padahal dia sekarang malah punya tanggungan dua cucu yang harus ia berikan makan setiap hari. Alhasil tetangga kanan kiri pun banyak yang iba dan sering kali memberikan bantuan berupa lauk pauk kepada keluarga ini. 

Tidak berbeda jauh dari mbah Kaminem, penerima manfaat BLK lainnya pun mengalami hal yang hampir serupa. Ialah Kukuh Setiono, anak yatim yang kini masih duduk di kelas XI ini merupakan anak dari Ibu Laminem, seorang yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di salah satu Bidan di desa Randualas kec. Kare Madiun.

Tyo, panggilan akrabnya merupakan anak kedua dari ibu Laminem. Tyo memiliki seorang kakak Laki-laki yang saat ini juga masih menjadi tanggungan bagi ibu Laminem.

Kakak dari Tyo kondisinya saat ini masih menganggur dan hanya kerja serabutan. Sehingga kebutuhan sehari-hari keluarga Tyo ini masih dipenuhi Ibu Laminem seorang diri. Tentu hal ini menjadi berat bagi Ibu Laminem, apalagi Tyo sebagai anak terakhirnya masih berstatus sebagai siswa kelas XI yang tentu memerlukan banyak biaya untuk menunjang pendidikannya. 

Dengan adanya Program BLK dari Rumah Zakat ini, tentu sangat banyak membantu bagi mereka, baik untuk keluarga Mbah Kaminem maupun keluarga Ade Tyo. Mereka sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Rumah Zakat, karena telah memedulikan kondisi mereka. 

"Maturnuhun Rumah Zakat, mugi berkah sakteruse," ucap terima kasih dan do'a dari Mbah Kaminem untuk Rumah Zakat.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement