Kamis 28 Apr 2022 20:51 WIB

Ganjil-Genap di Tol Mulai Diberlakukan

Pada malam ini, ganjil-genap di tol jalur mudik berlangsung selama 7 jam.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Sejumlah kendaraan pemudik melaju di Jalan Tol Palimanan-Kanci, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/4/2022). Uji coba sistem ganjil genap di Jalan Tol Trans-Jawa dilanjutkan hingga Gerbang Tol Kalikangkung untuk mengantisipasi peningkatan kendaraan yang akan berdampak perlambatan hingga kemacetan panjang pada arus mudik Lebaran 2022.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Sejumlah kendaraan pemudik melaju di Jalan Tol Palimanan-Kanci, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/4/2022). Uji coba sistem ganjil genap di Jalan Tol Trans-Jawa dilanjutkan hingga Gerbang Tol Kalikangkung untuk mengantisipasi peningkatan kendaraan yang akan berdampak perlambatan hingga kemacetan panjang pada arus mudik Lebaran 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mulai melakukan diskresi arus lalu lintas kendaraan di jalur mudik Idul Fitri 2022, Kamis (28/4/2022). Kepala Posko Operasi Ketupat Komisaris Besar (Kombes) Purwadi mengatakan, pada hari pertama puncak arus pulang kampung bersama itu, kepolisian menerapkan rekayasa oneway atau satu arah, dan ganjil-genap di jalan tol dari arah Jakarta, menuju Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim). 

Purwadi mengatakan, rekayasa satu arah, dan ganjil-genap dimulai tepat pada pukul 17:00 WIB, dan berlangsung selama 7 jam, sampai 24:00 WIB di sepanjang jalan Tol Cikampek, di Kilometer (Km) 47, Karawang, Jawa Barat (Jabar), sampai Km 414, Kalikangkung, di Semarang, Jateng. Purwadi mengingatkan para pemudik, karena pada hari pertama penerapan rekayasa tersebut, jatuh pada tanggal genap, artinya hanya kendaraan berpelat nomor polisi genap yang dapat melintas.

Baca Juga

“Berarti yang ganjil, tidak boleh lewat tol mulai Km 47 Cikampek sampai Km 414 Kalikangkung,” begitu kata Purwadi.

Pada hari kedua, Jumat (29/4/2022) besok, penerapan satu arah, dan ganjil-genap akan diterapkan di sepanjang jalur sama. Namun, durasinya diperpanjang selama 18 jam dari mulai pukul 07:00 WIB, sampai 24:00 WIB. Pada tanggal ganjil tersebut, artinya hanya kendaraan dengan pelat nomor ganjil yang dapat melintas akses jalur bebas hambatan Trans Jawa tersebut.

Pada hari berikutnya, pada Sabtu (30/4), yang ditaksir menjadi puncak arus mudik, diskresi polisi juga akan menerapkan pola serupa seperti hari sebelumnya. Namun, dengan akses pelintas khusus kendaraan bereplat nomor kendaraan genap. Pada Ahad (1/5), Korlantas meyakini arus mudik sudah melandai. Sebab itu, kata Purwadi, diskresi satu arah, dan ganjil-genap hanya diterapkan selama 5 jam, mulai pukul 07:00 WIB, sampai 12:00 WIB di sepanjang Km 47 Cikampek, sampai Km 414 Kalikangkung.

Akan tetapi, Purwadi mengatakan, kebijakan satu arah pada Ahad (1/5) sifatnya akan tentatif. Karena dikatakan dia, tim kepolisian baru hanya dapat memperkirakan arus mudik yang sudah melandai pada hari tersebut.

“Pada hari tersebut, sifatnya situasional. Jika tetap terjadi kemacetan, akan ditarik mundur sampai ke Gerbang Tol Bawen. Nanti kita akan lihat situasinya di lapangan,” uajr Purwadi. 

Purwadi menerangkan, penerapan rekayasa lalu lintas satu arah menjadi perhatian serius bagi Korlantas. Karena dalam diskresi tersebut, akan ada pembersihan di dua lajur penuh arah yang berlawanan. Sebab itu, dikatakan Purwadi, bagi para pengendara yang menuju arah Jakarta, agar mengindahkan diskresi tersebut, dua jam sebelum penerapan satu arah dilakukan.

“Maksudnya, itu dua jam sebelum penerapan oneway, akan ada sterilisasi yang dilakukan oleh kepolisian. Karena 2 lajur full berlawanan itu akan digunakan bagi para pemudik, dan itu akan dinformasikan,” ujar Purwadi.

Pembersihan kendaraan menuju Jakarta, di sepanjang Cikampek-Kalikangkung, akan mengalihkan semua kendaraan menuju arah Jakarta, ke jalur arteri, maupun jalur alternatif. Pembersihan kendaraan, kata Purwadi juga akan dilakukan terhadap kendaraan-kendaraan yang sedang berada di rest area, ataupun SPBU.

“Jadi jalur di kanan, dan jalur di kiri, kita pastikan bersih, tidak ada lagi kendaraan dari Jawa Tengah ang menuju Jakarta,” terang Purwadi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement