REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baznas menggelar pembinaan Beasiswa Riset Kategori Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf (Mazawa), pada beberapa hari lalu. Pembinaan bulan April ini merupakan seri ke-empat dengan tema digital fundraising. Sebelumnya pada pembinaan pertama, kedua dan ketiga masing-masing bertemakan amil muda, fiqih zakat dan pengelolaan manajemen aset.
Pembinaan kali ini disi oleh Kepala Divisi Pengumpulan Digital Baznas RI, Fahrudin. Acara dihadiri Kepala Beasiswa Baznas RI, Sri Nurhidayah. Pembinaan dihadiri oleh 87 peserta beasiswa dan didampingi beberapa dosen dari perwakilan kampus mitra kerjasama beasiswa riset Prodi Mazawa.
Acara dipandu oleh Marina Intansari selaku MC. Ia merupakan Koordinator Nasional Program Beasiswa Riset Baznas RI. "Teman-teman, untuk Beasiswa Riset Baznas Prodi Mazawa ini spesial. Kita melakukan pembinaan selama enam seri berturut-turut setiap bulannya dengan menghadirkan pakar atau ahli di bidangnya, yang memang sehari hari bekerja dan berkecimpung di dunia zakat. Mudah mudahan pembinaan ini bisa menjadi bekal dan pengalaman berharga," ucap Marina Intansari saat membuka.
Sri Nurhidayah dalam paparan sambutan pengantar pembinaan menegaskan, integritas harus dijunjung tinggi. Teman-teman adalah calon amil di masa depan, yang akan mengantarkan dan membawa nama baik dunia zakat, insya Allah. Jangan segan untuk menyuarakan kebaikan tentang zakat, tapi ingat integritas, jujur dan kepribadian adalah nomor satu,” ujarnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Acara dilanjutkan dengan paparan materi oleh Fahrudin mengenai digital fundraising. Ia membahas strategi penggunaan teknologi digital untuk mengumpulkan zakat, infak dan sedekah.
"Strategi digital fundraising memiliki banyak cakupan. Dari awal, sebelum melakukan fundraising keluar, kita wajib memiliki website internal atau web perusahaan non-profitnya. Hal ini menunjukkan bahwa memang lembaga kita adalah lembaga resmi, dan menunjukkan profesionalisme. Selain web, bisa menggunakan media sosial yang memang gratis. Mulai dibangun untuk branding lembaga. Lalu mengikuti platform eksternal. Platform eksternal terbagi menjadi beberapa, di antaranya ecommerce dan lain-lain." ucap Fahrudin pada sebagian paparan materinya.
Sri Nurhidayah mengungkapkan, Beasiswa Riset Baznas saat ini telah memiliki alumni dan peserta aktif yang berjumlah 389 orang. Beasiswa Riset Baznas terbagi menjadi dua kategori, yaitu kategori umum dan kategori prodi Mazawa. “Kategori umum untuk bantuan riset dari diploma, sarjana hingga pascasarjana. Sedangkan kategori Prodi Mazawa untuk pengembangan riset mahasiswa Prodi Mazawa khusus sarjana (S1),” papar Sri Nuhidayah.