Jumat 29 Apr 2022 01:18 WIB

Kiat Kembangkan Bisnis Kuliner Bersama UMKM Lewat Preorder

Dengan sistem pre-order di bukaPO, maka pengusaha mikro hampir tidak ada resiko rugi

bsinis kuliner yang melibatkan UMKM menjadi pilihan menarik di saat kembali bergairahnya masa pemulihan ekonomi. Tampak sejumlah pilihan menu di bukaPO yang ditawarkan
Foto: bukaPO
bsinis kuliner yang melibatkan UMKM menjadi pilihan menarik di saat kembali bergairahnya masa pemulihan ekonomi. Tampak sejumlah pilihan menu di bukaPO yang ditawarkan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kembali bergeliatnya ekonomi nasional, memicu bergairahnya kembali bisnis startup. Salah satunya adalah bisnis makanan yang beroperasi dengan konsep pre order yang menyajikan menu rumahan.  

Sistem pemesanan makanan dengan cara open PO sudah lama menjadi gaya hidup yang biasa bagi para penggemar kuliner di Indonesia, bahkan jauh sebelum pandemi Covid-19 dan ini telah dimulai sejak era You Tube. "Hal ini terbukti dengan kenaikan jumlah merchant yang hampir mencapai 1.000 secara organik dan kenaikan penjualan hampir 6.300 persen hanya dalam 7 bulan," kata Founder dan CEO bukaPO, Olaf Purvis dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/4/2022).

Baca Juga

Selain itu dengan adanya sistem pre-order di bukaPO, maka pengusaha mikro hampir dipastikan tidak mempunyai risiko kerugian secara finansial karena produksi baru akan dilakukan setelah menerima pesanan. Konsep ini juga akan membuka peluang bagi semua orang untuk mulai menjadi pengusaha dengan modal yang sangat kecil dan risiko kerugian yang hampir tidak ada. Pihaknya akan terus meningkatkan kemudahan bagi penggunanya dan melakukan perubahan besar terhadap teknologi dalam 6 bulan ke depan demi lebih memudahkan para penggunanya.

Bergairahnya industri kuliner saat ini telah mendorong bukaPO sudah mendapatkan pendanaan putaran pertama pada bulan September 2021, sebesar 200.000 dolar AS atau sekitar Rp 2,88 miliar (asumsi kurs Rp 14.400/dolar AS) dari Bali Investment Club, perusahaan investasi yang fokus pada investasi berdampak sosial. 

Setelah sukses mengawali bisnis di Bali, menurut rencana dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi ke Jawa Timur. Pihaknya akan menargetkan lebih dari 1.000 usaha mikro makanan rumahan dalam 3 bulan ke depan dan sudah menyiapkan sejumlah program menarik bagi para merchant termasuk edukasi dan pelatihan untuk meningkatkan pendapatan pengusaha mikro.

UMKM yang tidak memiliki modal cukup tetap dapat bekerja dan mendapatkan uang. Sistem pemesanan makanan dibuat setidaknya satu hari sebelum tanggal pengiriman dan pelanggan juga dapat memesan makanan dari beberapa vendor yang berbeda hanya dalam satu kali transaksi.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement