REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Pelatih Leicester City, Brendan Rodgers, menyebut satu nama pemain AS Roma yang dapat menjadi ancaman terbesar buat gawang The Foxes. Leicester City dijadwalkan menerima lawatan I Gialorossi pada leg pertama babak semifinal UEFA Conference League, Jumat (29/4/2022) dini hari WIB.
Adalah penyerang asal Inggris, Tammy Abraham, yang mendapatkan sorotan dari Rodgers jelang laga di Stadion King Power tersebut. Tidak hanya soal ketajaman dan tengah berada di performa terbaiknya, Abraham juga dianggap sudah begitu mengenal gaya permainan klub-klub asal Inggris, tidak terkecuali The Foxes.
''Lihatlah catatan statistik gol dan assistnya pada musim ini. Dia tampil begitu luar biasa. Tentu saja, dia jadi ancaman terbesar. Dia juga paham betul permainan tim asal Inggris. Kami harus terus mengawasinya di laga ini,'' ujar Rodgers seperti dilansir Metro, Kamis (28/4/2022).
Kewaspadaan mantan pelatih Liverpool terhadap kemampuan Abraham ini cukup beralasan. Sejak memilih meninggalkan Chelsea dan hijrah ke I Gialorossi, Abraham menemukan performa terbaiknya. Penyerang berusia 24 tahun itu tercatat telah mencetak 24 gol dan lima assist dari 46 penampilan di semua ajang pada musim ini.
Tidak hanya soal kemampuan Abraham, Rodgers juga menyoroti kehadiran Jose Mourinho di kursi pelatih AS Roma. Menurutnya, Mourinho merupakan salah satu pelatih terbaik di generasinya. Tidak hanya soal kemampuan meracik taktik dan strategi permainan, eks pelatih Chelsea itu juga mumpuni dalam hal mendongkrak mentalitas pemain.
''Dia punya faktor X, yang tidak dimiliki pelatih lain. Dia brilian dalam sejumlah aspek permainan. Saya tidak memiliki apapun, kecuali kekaguman terhadap dirinya,'' kata Rodgers.
Kendati begitu, Rodgers memastikan, para penggawa The Foxes akan melakukan apapun untuk bisa menyingkirkan AS Roma dan melangkah ke partai final UEFA Conference League. Meski menempati kasta ketiga kompetisi antar klub Eropa, UEFA Conference League tetap dianggap sebagai turnamen bergengsi bentukan UEFA .
''Empat tim yang tersisa tentu bertekad untuk meraih gelar juara turnamen prestisius ini. Ini adalah kesempatan luar biasa menghadapi tim-tim papan atas. Kami mesti melakukan apapun untuk bisa melaju ke final. Capaian itu dapat menjadi penanda perkembangan tim ini,'' ujar eks pelatih Glasgow Celtic tersebut.