Kamis 28 Apr 2022 23:47 WIB

AirNav Indonesia Pantau Intensif Dampak Erupsi Gunung Anak Krakatau

AirNav memantau sebaran abu vulkanik guna mengukur potensi bahaya bagi penerbangan.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Abu vulkanik Gunung Anak Krakatau terlihat dari pinggir pantai di Desa Pasauran, Serang, Banten, Sabtu (11/4/2020). AirNav Indonesia melakukan pemantauan yang intensif terhadap Gunung Anak Krakatau.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Abu vulkanik Gunung Anak Krakatau terlihat dari pinggir pantai di Desa Pasauran, Serang, Banten, Sabtu (11/4/2020). AirNav Indonesia melakukan pemantauan yang intensif terhadap Gunung Anak Krakatau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AirNav Indonesia melakukan pemantauan yang intensif terhadap Gunung Anak Krakatau sejak status gunung api tersebut ditingkatkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi ESDM.

"AirNav Indonesia melakukan pemantauan yang intensif terhadap pergerakan sebaran abu vulkanik di udara, kaitannya dengan potensi bahayanya terhadap operasional penerbangan di kawasan tersebut," kata Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Kamis (28/4/2022).

Baca Juga

Rosedi mengatakan, sampai dengan hari ini pada Kamis (28/4/2022) dinyatakan bahwa tidak ada sebaran abu vulkanik yang terdeteksi, baik melalui citra satelit maupun laporan dari pilot yang terbang pada rute di sekitar Gunung Anak Krakatau. Selain itu, tidak ada dampak signifikan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, tidak ada rute penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi dan tidak ada jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi. Namun demikian, ia menegaskan bahwa AirNav Indonesia telah menyiapkan contigency plan dan simulasi pengaturan operasional penerbangan, termasuk dengan skema pengalihan rute untuk mengantisipasi adanya gangguan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional penerbangan sewaktu-waktu."

"AirNav terus meningkatkan kesadaran terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan," ujarnya.

Rosedi menambahkan, AirNav akan melaporkan informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa untuk memastikan pelayanan navigasi penerbangan diberikan dengan sebaik-baiknya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement