REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Claudio Ranieri mengeluarkan pernyataan menghebohkan panggung sepak bola dunia. Ini terkait laga semifinal Liga Konferensi Eropa antara Leicester City vs AS Roma.
Beberapa jam lagi, leg pertama dimulai. Leicester bertindak sebagai tuan rumah. Tepatnya di Stadion King Power, Jumat (29/4) dini hari WIB. Ranieri enggan mendukung klub Inggris itu.
Para penikmat si kulit bundar tahu sejarah sang arsitek bersama the Foxes. Ia pernah membawa Leicester menjuarai Liga Primer Inggris musim 2015/16. Itu salah satu kejutan terbesar di era sepak bola modern.
Anehnya, saat ini ia justru mendukung Giallorossi. Ranieri memiliki alasan tersendiri. Ia berbicara lantang berisi kecintaannya pada I Lupi.
"Tentu saja, saya berasa dari Roma dan penggemar AS Roma," kata allenatore 70 tahn itu, kepada Gazzetta, dikutip dari Football Italia.
Ranieri dilahirkan di ibu kota Italia itu. Ia produk akademi La Magica. Ia memainkan enam pertandingan di level senior pada musim 1973/74 bersama AS Roma.
Setelahnya ia pindah ke Catanzaro, Catania, lalu Palermo. Saat menekuni dunia kepelatihan, dua kali ia membesut Giallorossi. Pertama pada 2009 hingga 2011. Teranyar menjelang penghujung musim 2018/19.
Saat berada di pertandingan terakhir bersama Roma pada musim tersebut, Ranieri meneteskan air mata. Itu karena tulisan di spanduk yang dibentangkan ultras I Lupi. Isinya tentang rasa terima kasih para tifosi terhadapnya.
Ia datang disaat Roma mengalami situasi sulit. "Pada saat dibutuhkan, anda menerima panggilan itu. Sekarang terimalah apresiasi dari orang-orang untuk anda," demikian petikan tulisan ultras Roma di spanduk yang dibentangkan untuk menghormati Ranieri.
Kini sosok yang juga pernah menangani Juventus, Inter Milan, Chelsea, dan Valencia itu sedang rehat sejenak. Belakangan, ia dikabarkan rindu aktivitas dunia kepelatihan.