Jumat 29 Apr 2022 11:12 WIB

Jalur Pantura Mulai Ramai Pemudik di Kedua Arah

Jalur Pantura mulai ramai pemudik, baik arah Jakarta atau Jawa Tengah.

Jalur Pantura mulai ramai pemudik, baik arah Jakarta atau Jawa Tengah.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Jalur Pantura mulai ramai pemudik, baik arah Jakarta atau Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jalur mudik Pantai Utara (Pantura) Cirebon, Jawa Barat, ramai dari kedua arah, baik yang ke Jawa Tengah maupun Jakarta. Kondisi ini merupakan imbas dari rekayasa lalu lintas satu arah di jalan tol.

"Ramai sekali untuk kedua jalur baik dari arah Jakarta maupun Jateng," kata Kasatlantas Polres Cirebon AKP Triyono Raharja di Cirebon, Jumat (29/4/2022).

Baca Juga

Menurut dia, penerapan satu arah di jalan tol memang membuat kendaraan roda empat yang dari arah Jawa Tengah, menggunakan jalur pantura sehingga menimbulkan kepadatan. Namun, kendaraan masih bisa berjalan meskipun dengan kecepatan maksimal 40 kilometerper jam.

Arus lalu lintas di jalur tol yang masuk wilayah hukum Polres Cirebon Kota, terpantau ramai lancar, karena telah diberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah. Hanya saja, ada beberapa titik di jalur tol yang mengalami perlambatan arus kendaraan, terutama ketika akan memasuki tempat istirahat, seperti di Tol Palimanan.

Kendaraan yang akan masuk ke tempat istirahat cukup banyak sehingga tidak bisa melaju dengan kecepatan normal. Berdasarkan pantauan, untuk kecepatan di jalur tol terutama yang dari arah Jakarta, tidak bisa memacu kendaraan melebihi 70 kilometer per jam. Hal tersebut lantaran kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah ramai, sehingga tidak bisa memacu kendaraan dengan maksimal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement