Jumat 29 Apr 2022 11:40 WIB

Dokumenter Marilyn Monroe di Netflix Ungkap Misteri Kematiannya

Netflix menayangkan film dokumenter terbaru Marilyn Monroe.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Netflix menayangkan film dokumenter terbaru Marilyn Monroe.
Foto: dailymail
Netflix menayangkan film dokumenter terbaru Marilyn Monroe.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah film dokumenter terbaru yang tayang di Netflix berjudul The Mystery of Marilyn Monroe: The Unheard Tapes, menceritakan malam ditemukannya ikon Hollywood, Marilyn Monroe, pada 5 Agustus 1962 dinihari dalam keadaan tewas di tempat tidurnya dengan tangan menggenggam telepon.

Departemen Kepolisian Los Angeles menyebut kematian Monroe dalam kamar rumahnya di Brentwood, California, mungkin tidak disengaja. Kantor Polisi Pusat Los Angeles memutuskan itu sebagai kemungkinan bunuh diri. Sementara orang lain berpikir ada misteri kematiannya yang lebih jahat.

Baca Juga

Mengingat hubungan Monroe dengan Gedung Putih, keluarga Kennedy, dan lain-lain, beragam pertanyaan kian berputar-putar tentang hari-hari terakhirnya. Apakah Monroe dibunuh atau dia mati dengan tangannya sendiri, seperti yang diyakini pihak berwenang? Apakah ada penyamaran?

Itu semua adalah pertanyaan gemilang yang dibahas dalam film dokumenter terbaru Netflix, yang berdasarkan buku terlaris terbaru jurnalis investigasi Anthony Summers, “Goddess: The Secret Lives of Marilyn Monroe”. Buku itu menyuguhkan rekaman wawancara yang belum pernah didengar sebelumnya, dengan orang-orang yang mengenal Monroe dengan baik.

“Apa yang saya pelajari adalah informasi yang mengubah sepenuhnya apa yang kami pikir kami ketahui tentang kematian misteriusnya. Dan menunjukkan bahwa keadaan kematiannya ditutup-tutupi,” kata Summers dalam film dokumenter itu, dilansir dari people, Jumat (29/4/2022).

Suara-suara terkenal dari masa lalu Monroe, termasuk Jane Russell, yang ikut membintangi Gentleman Prefer Blondes, lalu John Huston, yang menyutradarai The Asphalt Jungle dan dalam film terakhirnyaThe Misfits, serta penata rambutnya Sydney Guilaroff. Mereka terdengar dalam rekaman berbagi kenangan mereka tentang sosok ‘simbol seks’ yang menjadi terkenal itu, meskipun kisahnya berawal cukup bermasalah sebagai ‘anak terlantar’ seperti yang sering disebut Monroe sendiri.

Tapi wawancara dengan tokoh-tokoh yang kurang dikenal, menyoroti beberapa bom terbesar yang digali Summers. Termasuk apakah dia benar-benar meninggal di tempat tidurnya di rumah, siapa yang dia lihat di jam-jam terakhirnya, dan apakah waktu kematiannya beberapa jam lebih awal dari waktu resmi yang dilaporkan.

Dalam film dokumenter, penonton akan mendengar 650 rekaman wawancara, salah satunya dengan pemilik perusahaan ambulans Walt Schaefer, yang menegaskan bahwa pada Jumat, 4 Agustus 1962 malam, Monroe dilarikan ke rumah sakit setempat, nyaris dalam keadaan tidak hidup. Kemudian, dalam wawancara dengan narasumber lainnya, juga berbicara mengenai John F Kennedy dan Robert F Kennedy yang memutuskan hubungan mereka dengan Monroe pada musim panas itu, ketika kemungkinan perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet memanas. 

Monroe disebut-sebut telah berbicara dengan salah satu saudaranya tentang amoralitas senjata nuklir. Ketakutan saudaranya adalah bahwa keluarga Kennedy mengatakan sesuatu dalam percakapan pribadi mereka tentang senjata nuklir dengan Monroe, yang bisa disebutkan Monroe kepada beberapa temannya yang berhaluan kiri.

Momen mengejutkan lainnya datang ketika penyelidik swasta terkenal Fred Otash, tanpa basa-basi memberi tahu Summers bahwa kamar tidur Monroe disadap. Hal ini sudah lama didengar oleh penggemar Monroe tetapi tidak ada yang tahu pasti kebenarannya.

Dan selain memberikan gambaran luas tentang kehidupan Monroe yang glamor tetapi rumit, serta menjelaskan saat-saat terakhirnya dan apa yang terjadi setelah kematiannya, sang sutradara Emma Cooper mengatakan dia ingin melakukan yang benar dengan subjek dokumenter Monroe yang sangat terkenal.

“Pada awal proses, ketika saya pergi ke LA, saya mengunjungi makamnya. Saya pergi untuk mengatakan, ‘Saya akan mencoba dan berbicara tentang suaramu, kebenaranmu. Saya harap saya mewakilimu dengan cara yang kamu inginkan untuk diwakili pada 2022, dan pada kenyataannya, selama hidupmu’,” ucap Cooper.

Untuk penggemar lama Monroe dan generasi baru yang akan jatuh cinta padanya, Cooper mengatakan dia ingin mereka melihat bahwa dia sangat berbakat. “Dia sangat fokus. Dia bekerja sangat keras. Dia adalah manusia multidimensi, luar biasa, luar biasa,” kata sutradara.

Ketika Cooper memulai proyek tersebut, penulis biografi Monroe lainnya mengatakan kepadanya untuk bersiap karena Cooper akan benar-benar dikuasai kekaguman pada Marilyn. Semua orang yang mencoba menceritakan kisahnya melakukan itu.

“Saya seperti, ‘Saya tidak akan, tentu saja. Saya tidak akan melakukannya’. Dan kemudian beberapa tahun kemudian, saya di sini dengan tato dia di lengan saya. Dia adalah bagian besar dari hidup saya sekarang. Saya suka dia,” ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement