REPUBLIKA.CO.ID, UTTAR PRADESH -- Sebanyak 11 ribu pengeras suara telah ditiadakan dari tempat-tempat keagamaan hingga Rabu (27/4/2022) malam, menyusul arahan Pemerintah Uttar Pradesh, India. Total ada 10.923 pengeras suara dicopot dari berbagai situs keagamaan di negara bagian itu, dan volume 35.221 pengeras suara diturunkan sesuai parameter yang seharusnya.
Departemen dalam negeri, Negara Bagian Uttar Pradesh, seperti dilansir Gulf News, Jumat (29/4), telah menghapus penggunaan pengeras suara dari delapan zona negara bagian, termasuk di antaranya Agra, Meerut, Bareilly, Lucknow, Kanpur, Prayagraj, Gorakhpur, dan Varanasi.
Dari total tersebut, Departemen Dalam Negeri menghapus 2.395 pengeras suara dan menurunkan volume 7.397 pengeras suara dari tempat-tempat keagamaan di zona Lucknow, diikuti oleh zona Gorakhpur dan Varanasi.
Departemen dalam negeri itu juga meminta polisi untuk mencopot pengeras suara dan mereka yang melanggar standar batas kebisingan di tempat-tempat keagamaan di seluruh negara bagian. Perintah menghapus pengeras suara dari tempat-tempat keagamaan di negara bagian itu dikeluarkan pada 24 April. Laporan kepatuhan dari distrik-distrik dalam hal ini telah diminta pada 30 April.
Ketua Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath menyampaikan, pengeras suara di tempat-tempat keagamaan tidak boleh bermain keras dan suara harus dibatasi di dalam tempat saja. Dia juga mengatakan bahwa mikrofon tidak boleh dipasang dan tidak ada pengeras suara baru yang diizinkan di tempat-tempat keagamaan.
Perintah Mahkamah Agung bulan Juni 2005 telah melarang penggunaan pengeras suara dan sistem musik di tempat umum antara pukul 22.00 dan 06.00 (kecuali dalam kasus-kasus darurat publik), dengan alasan dampak serius dari polusi suara terhadap kesehatan penduduk yang tinggal di daerah tersebut.
Sementara itu, pemerintah setempat mengimbau para pemimpin agama atas dukungan dan kerja sama mereka untuk mencopot pemasangan pengeras suara dan menyelenggarakan perayaan festival yang akan datang dengan damai.
"Telah diminta kepada semua pemimpin agama untuk memberikan semua kemungkinan kerjasama agar berhasil menyelenggarakan semua agenda kami. Pejabat pemerintah dan polisi distrik kami telah berbicara dengan sekitar 30.000 hingga 40.000 pemimpin agama. Kami telah menerima dukungan. Pekerjaan ini terus berlanjut," kata Kepala Sekretaris Departemen Dalam Negeri, Awanish Kumar Awasthi.
Awasthi mengatakan, masyarakat dan tokoh agama sudah kooperatif mencopot pengeras suara. Ini memberikan pesan yang baik kepada masyarakat, katanya, seraya menambahkan bahwa departemen akan memastikan dialog yang seimbang, jika ada kesulitan dalam melepas pengeras suara.