REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Roy Keane mengungkap dua kegagalan Ralf Rangnick di Manchester United (MU). Sebelum pertandingan melawan Chelsea, Jumat (29/4/2022) dini hari tadi WIB, Rangnick hanya memenangkan 10 pertandingan dari 25 laga bersama United, sejak menggantikan Ole Gunnar Solskjaer November tahun lalu. Ia mengatakan, Rangnick gagal meningkatkan mentalitas pemain Manchester United.
Kedua, Keane mengaku kecewa dengan pelatih asal Jerman tersebut, yang dianggap gagal menerapkan taktik menekan tempo tinggi. Meskipun mendatangkan Cristiano Ronaldo, Jadon Sancho dan Raphael Varane pada musim panas lalu, United diharapkan mengakhiri musim kelima berturut-turut tanpa trofi.
"Jika Anda tidak muncul dan tidak tampil, tentu saja Anda akan dikritik, tetapi Anda lebih suka mendapat tekanan bermain untuk Manchester United daripada bermain untuk tim di dasar Liga Premier," kata mantan kapten MU ini dikutip dari Mirror, Jumat.
Ia mengaku telah mendengar semua hal tersebut sebelumnya dengan wawancara dari para pemain, yang dianggapnya seperti rekaman yang rusak. Selalu mengulang kata-kata yang sama setelah kalah atau imbang. Bahkan starting XI untuk Manchester United disebut bukan tim yang bagus oleh mantan kapten tim tersebut.
"Tidak cukup bagus untuk bersaing di puncak (klasemen) dalam hal teknik, tentu kekecewaan terbesar selama beberapa bulan terakhir adalah mentalitas mereka," ucap Keane.