REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida melakukan pertemuan bilateral dengan para delegasi masing-masing negara membahas berbagai penguatan kerja sama. Jokowi mengatakan, kehadiran Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida ini akan memberikan semangat baru untuk meningkatkan kerja sama bagi pemulihan ekonomi di tengah situasi dunia yang sangat kompleks.
“Kehadiran Yang Mulia menjelang akhir bulan puasa dan Ramadhan ini memberikan semangat baru bagi kita untuk bekerja sama bagi pemulihan ekonomi di tengah situasi dunia yang sangat kompleks,” kata Jokowi dalam sambutannya saat pertemuan bilateral dengan PM Jepang, yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (29/4).
Jokowi mengatakan, dalam pertemuan empat mata dengan PM Jepang sudah dibahas mengenai situasi di Ukraina dan juga KTT G-20. Karena itu, dalam pertemuan bilateral ini diharapkan akan dilanjutkan dengan membahas kerja sama bilateral dan isu dunia lainnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyampaikan keinginannya untuk memperkuat kemitraan strategis kedua negara dalam menyambut peringatan ke-65 tahun hubungan diplomatik pada tahun depan.
“Oleh karena itu, saya ingin berdiskusi dengan Yang Mulia mengenai berbagai topik, antara lain kerja sama bilateral dalam bidang investasi dan energi, serta G20 yang diketuai Presiden Jokowi,” kata dia.
PM Jepang juga mengatakan, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi saat ini, seperti situasi di Ukraina, Laut China Selatan, Laut China Timur, dan juga Korea Utara. Karena itu, ia menilai semakin penting untuk mempertahankan dan memperkuat ketertiban internasional yang bebas dan terbuka.