REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada H-2 Sabtu (30/4/2022). Peningkatan jumlah pemudik baik pejalan kaki maupun berkendaraan dikarenakan terjadi libur akhir pekan.
Kepala PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Bakauheni Lampung Suharto mengatakan, puncak arus mudik di Pelabuhan Bakauheni akan terjadi pada Sabtu atau H-2. “Puncak arus mudik diperkirakan Sabtu besok,” kata Suharto, Jumat (29/4).
Prediksi tersebut, menurut dia, setelah terpantau arus mudik sejak H-10 pada 22 April 2022 sampai H-4 pada 28 April 2022. PT ASDP mencatat terdapat 240.939 pemudik yang telah menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung menuju Pelabuhan Merak, Banten.
Suharto mengatakan, ASDP mendata terdapat 5.319 orang pemudik pejalan kaki dari Sumatra yang menyerang ke Pulau Jawa, sedangkan pemudik berkendaraan 235.620 orang. Sehingga total kendaraan pemudik yang telah menyeberang dari Sumatra ke Jawa sebanyak 51.348 unit.
Dari jumlah tersebut, terdiri atas kendaraan roda dua sebanyak 2.209 unit, kendaraan roda empat sebanyak 28.932 unit, bus sebanyak 3.110 unit, dan truk 17.097 unit.
Pada pemantauan di kantong-kantong parkir pelataran Pelabuhan Bakauheni, mulai terjadi kepadatan pemudik berkendaraan mobil pribadi dan motor dari berbagai kota di Sumatra yang ingin masuk kapal ferry ke Pelabuhan Merak.
Meski terjadi peningkatan jumlah arus mudik berkendaraan mobil dan motor, namun antrean masuk kapal ferry terjadi antrean lama, terutama pada Dermaga Eksekutif.
“Kalau Dermaga Eksekutif memang banyak peminatnya, tapi pada arus mudik terjadi antrean sampai menunggu empat jam baru bisa masuk kapal,” kata Doso, warga Bandar Lampung yang mudik ke Bekasi, Kamis (28/4/2022) malam.
Ia mengatakan, kepadatan mobil pribadi di Dermaga Eksekutif, selain banyaknya mobil yang terus berdatangan, kapal ferry yang tersedia untuk melayani arus mudik sangat tidak sebanding dengan jumlah mobil yang mau menyeberang.
Menurut dia, seharusnya PT ASDP dapat segera menambah armada kapal ferry untuk mengurai kepadatan dan kelamaan pemudik yang menunggu masuk kapal ferry. “Saya dengar kalau kapal yang beroperasi di Dermaga Eksekutif hanya empat atau lima kapal saja, sangat tidak sebanding,” ujar pegawai negeri di Bandar Lampung tersebut.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement