REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida memulai perjalanan untuk kunjungan ke sejumlah negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, Jumat (29/4/2022). Lawatannya tersebut diprediksi bertujuan mengumpulkan tanggapan regional terhadap krisis Ukraina serta melawan ketegasan terhadap China.
"Sebagai satu-satunya anggota Asia dari Kelompok Tujuh (G7), Jepang berharap untuk mengadakan pembicaraan tentang invasi Rusia ke Ukraina dan mengkonsolidasikan tanggapan di Asia Tenggara, di mana hanya satu negara, Singapura, telah bergabung dengan sanksi terhadap Rusia," kata para pejabat.
Jepang juga ingin membahas masalah keamanan regional yang berkaitan dengan meningkatnya ketegasan China. Sementara negara-negara Asia Tenggara yang waspada kehilangan akses ke ekonominya berupaya menghindari konfrontasi intens antara Amerika Serikat (AS), sekutu utama Jepang, dan Beijing.
"Perdana Menteri berharap dapat menciptakan kerja sama lebih lanjut untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno pada konferensi pers pada Kamis (28/4/2022). "Kami juga mengharapkan diskusi luas tentang sejumlah masalah regional," imbuhnya.
Kishida akan mengunjungi Indonesia pada pemberhentian pertama. Ia kemudian akan bertolak ke Vietnam, diikuti oleh Thailand, tuan rumah Asia-Pacific Economic Forum (APEC) pada 2022, sebelum melanjutkan ke Eropa.
Kishida, yang menjadi menteri luar negeri terlama di Jepang di bawah mantan perdana menteri Shinzo Abe, menghadapi pemilihan penting untuk majelis tinggi parlemen pada Juli. Analis politik mengatakan dia berharap untuk mengambil kecakapan diplomatik sebagai salah satu kekuatannya.
Jepang bulan depan akan menjadi tuan rumah bagi Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Australia dan India untuk apa yang disebut pembicaraan "Quad" tentang keamanan regional.