Banyuwangi - Pelaku wisata di Kabupaten Banyuwangi bersiap menyambut libur Lebaran 2022. Berbagai atraksi wisata dan pergelaran seni budaya akan dihadirkan. Seperti Barong Ider Bumi, sebuah tradisi ritual tolak bala oleh Suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Barong Ider Bumi digelar tiap hari kedua Lebaran.
Tarian Seblang Olehsari yang merupakan ritual setiap bulan Syawal juga akan digelar. Tarian Seblang akan digelar di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. Tradisi Seblang biasanya dimulai sejak 3 Syawal, dipercaya bisa menghilangkan mara bahaya dan pagebluk.
Selain itu, ada juga Puter Kayun yang merupakan tradisi warga Boyolangu, Kecamatan Giri. Biasanya digelar saat memasuki hari ke sepuluh Syawal. Puter kayun adalah ritual menepati janji warga Boyolangu kepada para leluhur yang telah berjasa membuka jalan di kawasan utara Banyuwangi. Mereka melakukan napak tilas dengan menaiki delman hias dari Boyolangu menuju Watu Dodol. Tidak hanya itu, berbagai hotel di Banyuwangi juga menyiapkan atraksi wisata di tempat mereka.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaakan, pemerintah telah mengizinkan masyarakat melakukan mudik. Setelah dua tahun beruntun dilakukan pelarangan akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Diprediksi terjadi peningkatan kunjungan wisatawan pada masa Lebaran tahun ini.
"Ini momentum untuk kebangkitan ekonomi Banyuwangi. Harus kami persiapkan dengan baik. Pemkab bersama para pelaku wisata menyiapkan diri untuk menyambut wisatawan," ujar Ipuk dalam siaran pers diterima redaksi, Jumat (29/4/2022).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat bersama pengelola destinasi wisata di Banyuwangi. Ada sejumlah hal yang disepakati untuk diterapkan pada libur panjang Idul Fitri. Salah satunya di setiap destinasi bakal digelar atraksi seni dan budaya yang berbeda di setiap lokasi.
"Ini dalam rangka menghindari terjadinya penumpukan pengunjung di salah satu destinasi tertentu. Dengan banyaknya ragam hiburan yang dibuat di setiap destinasi, pengunjung akan memiliki banyak pilihan untuk mau berkunjung ke sana," ujar Ipuk.
Bramuda memperkirakan jumlah pengunjung di destinasi wisata bakal mencapai 40 ribu orang selama masa libur Lebaran tahun ini.
"Adapun destinasi yang bakal menjadi favorit wisatawan di antaranya Kawah Ijen, Pulau Merah, Bangsring Underwater, dan Grand Watu Dodol (GWD),” kata Bramuda.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi Zaenal Muttaqin menambahkan, seluruh anggota PHRI antusias menyambut liburan panjang Lebaran tahun ini. Dia optimistis tahun ini tingkat hunian hotel bisa optimal.
"Misalnya, kami berkolaborasi dengan travel agent dan pokdarwis menawarkan paket wisata kepada para tamu, sehingga selain menikmati staycation di hotel, mereka juga ada atraksi lainnya," ujarnya.
Menurutnya, kreativitas pengelola hotel dan restoran memang sangat diperlukan untuk menghindari kejenuhan para pengunjung.
"Apalagi saat ini sudah ada penerbangan langsung Banyuwangi-Jakarta maupun Banyuwangi-Madura yang memperbesar peluang terjadinya peningkatan kunjungan ke Banyuwangi. Tentu pengelola hotel dan restoran harus terus berbenah menyajikan layanan yang semakin baik," pungkasnya.