REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Beberapa fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di jalur jalan poros Sulawesi Selatan akan buka selama 24 jam guna mengantisipasi adanya kebutuhan pelayanan selama musim mudik jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. "Semua sarana kesehatan jalan poros, itu buka 24 jam. Termasuk puskesmas dan rumah sakit yang di pinggir jalan karena kan arus mudik. Ini untuk mengantisipasi adanya kecelakaan dan lainnya," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel Husny Thamrin di Makassar, Jumat (29/4/2022).
Husny menyebut terdapat sekitar 30 persen dari total fasyankes yang berada di pinggir jalan poros, seperti jalan poros Kabupaten Barru dan Kota Parepare. Dalam mengantisipasi kecelakaan saat mudik, Dinas Kesehatan juga melakukan pemeriksaan secara random atau acak kepada para supir bus, seperti pemeriksaan tekanan darah hingga tes urine.
Ini dilakukan guna memastikan bahwa kondisi supir dalam keadaan prima mengawal mudik masyarakat Sulsel dari Makassar ke berbagai daerah. "Itu secara sampel saja, yang ditakutkan jangan sampai di antara supir ada yang menggunakan narkoba misalnya, sementara di sisi lain dia kan bawa mobil," ujar Husny.
Maka dari itu, disiapkan posko terintegrasi yang melibatkan berbagai unsur seperti Kepolisian, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan. Posko ini akan ikut mengontrol protokol kesehatan pemudik.
Dinas Kesehatan juga telah membuka gerai vaksinasi di sejumlah terminal dan bandara untuk memaksimalkan jangkauan ke masyarakat yang membutuhkan layanan vaksinasi, khususnya booster. "Jelasnya kita siap fasilitasi dalam rangka Idul Fitri, yang belum vaksin kita buka pos vaksin dimana-mana. Posko vaksin kita buka, untuk keselamatan dan kesehatan kita semua," ujarnya.
Guna mengoptimalkan vaksinasi di Hari Lebaran, mobile vaksinasi milik Sulsel dialihkan ke posko mudik. Sementara rumah sakit dan puskesmas juga tetap melakukan pelayanan, meski frekuensi layanan dianggap akan berkurang karena libur lebaran.