Sabtu 30 Apr 2022 02:56 WIB

Dirikan Pos Mudik, IK Dompet Dhuafa Beri Layanan Gratis Dari Pijat Sampai Servis Motor

Pos Mudik Terpadu ini bisa digunakan sebagai tempat beristirahat bagi para pemudik.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Gita Amanda
Institut Kemandirian (IK) Dompet Dhuafa membuka Pos Mudik Terpadu di empat titik di jalur-jalur yang dilintasi para pemudik.
Institut Kemandirian (IK) Dompet Dhuafa membuka Pos Mudik Terpadu di empat titik di jalur-jalur yang dilintasi para pemudik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Kemandirian (IK) Dompet Dhuafa membuka Pos Mudik Terpadu di empat titik di jalur-jalur yang dilintasi para pemudik. Pos mudik mulai dibuka pada Kamis (28/4/2022) sehingga sudah bisa digunakan oleh para pemudik.

"Pos Mudik Terpadu ini bisa digunakan sebagai tempat beristirahat bagi para pemudik. Terdapat beberapa layanan yang disediakan secara gratis di antaranya layanan servis handphone, servis motor dan pangkas rambut," kata Manager Program Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Sri Apriyanti, Jumat (29/4/2022).

Baca Juga

Lokasi Pos Mudik Terpadu di antaranya berada di Rest Area 68 Serang, Jalan Raya Nagreg, Pantura Brebes, Terminal Pulogebang. Pos mudik tersebut menyediakan layanan pangkas rambut dan servis motor. Sedangkan Pos Mudik Terpadu Terminal Pulogebang menyediakan servis handphone.

Sri mengatakan, Pos Mudik Terpadu merupakan upaya untuk memberikan layanan kepada para pemudik agar aman dan nyaman selama perjalanan. Layanan servis sepeda motor menyasar jalur mudik yang paling banyak dilewati pemudik bermotor yaitu di Nagreg dan Pantura Brebes.

"Sedangkan untuk Terminal Pulogebang yang dipadati calon penumpang bus, IK Dompet Dhuafa memberikan layanan servis handphone untuk memaksimalkan penggunaan handphone pemudik," tambahnya.

Sri juga berharap para pemudik dapat memanfaatkan Pos Mudik Terpadu yang memiliki berbagai layanan gratis. Para pemudik dapat mengakses pos mudik terpadu yang beroperasi selama 24 jam. Selain layanan dari IK Dompet Dhuafa, juga ada banyak layanan penunjang bagi para pemudik.

"Selain beberapa layanan itu, Pos Mudik Terpadu juga menyediakan cek kesehatan, makanan balita, ruang bermain anak, pijat, takjil dan sahur, hingga toilet dan mushala. Kami berharap para pemudik bisa pulang ke kampung halaman dengan aman, nyaman dan selamat," kata dia.

Sementara itu, Penanggungjawab Pos Mudik Terpadu Dompet Dhuafa, Parmuji Abbas juga mengimbau agar para pemudik yang akan kembali ke kampung halamannya tetap menjaga kesehatan sehingga pulang dalam kondisi sehat dan tidak membawa penyakit atau virus dari tempat bekerjanya. Bagi para pemudik dengan kendaraan roda dua, diharapkan untuk tidak memaksakan diri ketika sudah merasa lelah.

"Supaya perjalanan mudik mereka aman, ketika mereka merasa lelah dan sebagainya, mereka bisa istirahat di tempat pos mudik yang kita dirikan. Ada empat titik posko mudik. Di Pulogebang, Rest Area 68 Serang, Nagreg dan Pantura," ungkapnya.

Parmuji juga menjelaskan, salah satu tujuan Pos Mudik Terpadu ini didirikan adalah untuk menyasar pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua. "Kenapa kita membuka posko mudik di antaranya di Nagreg dan Pantura, tujuannya ingin menyasar roda dua. Jadi ketika mereka merasa lelah dan sebagainya baiknya berhenti dan istirahat," ucapnya.

Dia memaparkan, ada berbagai fasilitas yang dihadirkan di pos mudik. Antara lain pijat refleksi untuk kesegaran tubuh, takjil gratis, makan sahur, pangkas rambut gratis dan masih banyak lagi . Dia mengatakan, semua layanan yang diberikan gratis. Bahkan, juga disediakan tempat bermain yang ramah bagi anak-anak dengan berbagai macam permainan.

"Kalau kondisi sudah tidak nyaman, tidak enak, lelah, berhentilah di mana pun itu. Jangan dipaksakan. Agar tidak terjadi sesuatu pada pemudik. Tadinya berharap sampai ke kampung halaman dengan aman dan selamat, tapi jika mengabaikan kondisi tubuh, maka bisa mengakibatkan hal yang tidak kita inginkan tentunya," ujarnya.

Bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat dan melewati jalan tol, Parmuji mengimbau untuk menghindari jam-jam yang diperkirakan akan terjadi kemacetan, seperti di siang hari. Sebab, jika terjadi kepadatan di waktu tersebut, maka otomatis juga akan terjadi kemacetan di jalan meski sudah diberlakukan sistem satu arah.

"Pemerintah sudah memberlakukan one way. Berarti pemudik sebisa mungkin menghindari jam-jam yang diperkirakan akan macet. Jangan sampai berangkat di jam-jam yang ramai. Untuk menghindari kemacetan, berangkatnya tengah malam atau habis Subuh. Kalau bersamaan di pagi hari atau siang hari pasti otomatis terjebak macet," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement