REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) KH Jeje Zaenudin mengucapkan selamat merayakan Idul Fitri 1443 H kepada umat Islam di seluruh Indonesia.
"Sebagai kaum muslimin kita patut berbahagia dimana Ramadhan 1443 H telah kita lewati dengan aman dan tentram, terlebih lagi dengan melandainya pandemi Covid-19, kaum muslimin dapat melaksanakan Shalat Idul Fitri dapat bersilaturahmi sampai mudik dengan leluasa,"ujar dia kepada Republika, Jumat (29/4/2022).
Tentu saja keleluasaan tersebut atas ijin, pantauan dan pengendalian dari pemerintah sehingga masyarakat tetap harus menjaga situasi yang telah membaik. Kyai Jeje mengingatkan agar umat Islam tidak lalai sehingga berdampak pada munculnya kasus baru dari varian Covid-19 yang baru.
"Kami mengajak seluruh kaum muslimin dan warga negara Indonesia untuk mensyukuri situasi yang telah membaik ini kemudian dapat bersama-sama menjaga, memeliharq dan menanamkan tanggung jawab bersama dengan mematuhi protokol standar kesehatan yang ditetapkan satgas Covid-19,"ujar dia.
Dengan menjaga kondisi terus membaik. Kyai Jeje tidak berharap situasi akan berbalik kembali ke dalam hal yang tidak baik. Dia juga berpesan untuk mengajak semua elemen bangsa dan saudara kaum muslimin untuk memanfaatkan momentum Idul Fitri.
Tahun ini libur Idul Fitri lebih panjanf dibandingkan beberapa tahun belakangan. Sehingga umat Islam dapat memanfaatkannya untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara di kampung halaman. Tentu selama bersilaturahmi hendaknta dapat menjaga hak saudara -saudara lainnya baik di perjalanan maupun di kampung halaman.
Sehingga seluruh pihak dapat merasakan suasana kegembiraan dan kemenangan melepas Ramadhan dengan Idul Fitri tanpa meninbulkan dampak negatif. Seperti terjadinya kecelakaan lalu lintas saat perjalanan mudik maupun musibah lainnya yang tidak diinginkan.
"Kami mengingatkan agar tidak terlalu euforia dengan situasi kebebasan aidul Fitri dan mudik tahun ini,"jelas dia.
Dia berharap suasana dan nilai-nilai Ramadhan tetap terjaga meski telah berlalu. Tenggang rasa, solidaritas, mendahulukan kepentingan saudara serta membangun jiwa kesetiakawanan sosial, dapat dilakukan ketika dalam perjalanan.
Sehingga Idul Fitri dapat menjadi keberkahan untuk umat Islam, bangsa Indonesia, dan alam semesta. Terakhir Kyai Jeje mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum” yang artinya semoga Allah menerima amalan saya dan kamu, amalan puasa saya dan kamu.n