Sabtu 30 Apr 2022 09:03 WIB

Dishub DKI Jelaskan Secara Rinci Anggaran Rp 3,9 Miliar untuk Program Mudik Gratis

Anies dituding menghamburkan uang Rp 3,9 miliar untuk potong pita mudik gratis.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo saat memberikan keterangan pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (9/3).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo saat memberikan keterangan pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menepis tudingan pihak tertentu terkait acara gunting pita mudik gratis Pemprov DKI Jakarta di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu (27/4/2022), menelan anggaran senilai Rp 3,9 miliar. Tudingan itu pertama dikeluarkan oleh Kurawa yang selama ini dikenal sebagai pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok garis keras, dan dikomentari Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo.

Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo pun menampik tuduhan tersebut. Apalagi, Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan disebut sedang menghambur-hamburkan APBD DKI.

Menurut dia, dana sebesar Rp 3,9 miliar juga digunakan untuk rangkaian penyelenggaraan mudik, mulai dari persiapan, pelaksanaan pelayanan mudik hingga penerimaan balik di Jakarta. Dia pun menjelaskan secara detail penggunaan anggaran itu untuk seluruh rangkaian program mudik gratis.

"Anggaran tersebut adalah anggaran yang diperuntukkan untuk mudik gratis tahun 2020, yang hingga tahun 2021 tidak dilaksanakan. Baru di tahun 2022 kegiatan ini dilaksanakan dengan anggaran yang tetap (Rp 3,9 miliar). Jadi tidak ada penambahan anggaran," kata Syafrin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/4/2022).

Baca: Anies Buat Joke: Saya Enam Bulan Lagi Pensiun, Ga Ada Perpanjangan Soalnya...

Dia menjelaskan, anggaran Rp 3,9 miliar itu digunakan untuk rangkaian penyelenggaraan mudik gratis dan dialokasikan untuk berbagai hal. Syafrin memerinci, beberapa kegiatan yang tercakup dalam anggaran tersebut antara lain, sosialisasi kegiatan yang tersebar di 13 titik, cek kesehatan pengemudi saat keberangkatan dan kepulangan di Jakarta, biaya untuk registrasi peserta mudik di enam lokasi, serta persiapan pemberangkatan di enam titik untuk mengangkut motor dan pemudik.

Selain itu, juga digunakan untuk administrasi dari persiapan sampai pelaporan kegiatan, hingga kedatangan bus dan truk balik. "Ada juga untuk snack peserta dan lain sebagainya," ucap Syafrin.

Menurut Syafrin, dari rincian tersebut, seremonial hanya satu dari banyaknya rangkaian kegiatan mudik gratis. Dia juga menyinggung, kaus pemudik yang sempat ramai dituduhkan kader PSI terkait Gubernur Anies sedang kampanye juga tidak ada dalam anggaran tersebut. Terlebih, sambung dia, penganggaran mudik dan balik gratis Pemprov DKI 2022 itu dilakukan dengan mengemban asas compliance (kepatuhan) yang juga telah mendapat persetujuan dari DPRD DKI.

"Kami membuka pintu seluas-luasnya terkait informasi apapun untuk teman-teman partai politik maupun media untuk kutipan data yang akurat, sehingga tidak lagi terjadi kesalahan kutipan ataupun penulisan," tutur Syafrin.

Pemprov DKI yang menyiapkan 19.680 kursi mudik gratis dan 930 unit kendaraan motor, menganggarkan dana senilai Rp 13,7 miliar. Dana tersebut dibagi menjadi dua item, sewa kendaraan bus dan truk untuk kegiatan mudik senilai Rp 9,6 miliar. Dan sisanya Rp 3,9 miliar untuk jasa event organiser guna penyelenggaraan lainnya.

Rincian itu, dikutip dari https://lpse.jakarta.go.id/eproc4/lelang/52086127/pengumumanlelang. Sayangnya, nominal anggaran itu dipelintir hingga keluar dari konteks pengadaan sesungguhnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement