REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Larangan ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng ke luar negeri, belum berdampak pada penurunan harga komoditas tersebut di Kabupaten Indramayu. Harga minyak goreng kemasan ukuran dua liter saat ini masih Rp 50 ribu.
Salah seorang pedagang di Pasar Baru Indramayu, Opik, mengatakan, sejak lebih dari seminggu yang lalu, harganya masih Rp 48 ribu untuk ukuran dua liter. "Ya nggak tau, harganya masih segitu, belum turun,’’ kata Opik kepada Republika, Sabtu (30/4/2022).
Sedangkan untuk minyak goreng curah, Opik menyebutkan, harganya di kisaran Rp 21 ribu per kilogram. Namun saat ini, dia tidak menjual minyak goreng curah sejak komoditas tersebut mengalami kelangkaan beberapa waktu yang lalu.
Seorang pedagang lainnya di Pasar Baru Indramayu, Hilya, juga mengakui, harga minyak goreng kemasan saat ini belum turun. Sejak mengalami kenaikan dari Rp 48 ribu untuk ukuran dua liter menjadi Rp 50 ribu pada pertengahan Ramadhan, harga komoditas tersebut masih belum berubah.
"Konsumen sampai ada yang membatalkan pembelian minyak goreng saat tahu harganya naik," ujar Hilya.
Sementara itu, masih tingginya harga minyak goreng dikeluhkan konsumen. Pasalnya, menjelang lebaran Idul Fitri, minyak goreng sangat dibutuhkan untuk memasak berbagai macam masakah khas lebaran.
Salah seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Yani, mengaku, membeli minyak goreng kemasan sebanyak empat liter. Minyak goreng itu dibutuhkannya untuk keperluan memasak makanan lebaran bagi keluarga besarnya.
"Uang Rp 100 ribu hanya untuk keperluan minyak goreng saja. Belum lagi bahan-bahan lainnya juga naik semua," keluh Yani.
Yani berharap, harga minyak goreng bisa segera turun. Dengan demikian, bisa meringankan beban masyarakat.