REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina dalam waktu dekat akan segera mengatasi masalah kekurangan bahan bakar minyak kendati pasukan Rusia telah menghancurkan sejumlah depot BBM, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Jumat (29/4/2022).
Pekan ini, serangan Rusia menghantam fasilitas milik produsen utama BBM Ukraina, tempat penyulingan minyak Kremenchuk, serta sejumlah depot besar lainnya.
"Antrean dan kenaikan harga di stasiun-stasiun pengisian bahan bakar terjadi di banyak wilayah negara kita," kata Zelenskyy dalam pidato harian melalui video.
"Pasukan itu sengaja menghancurkan infrastruktur produksi, pemasokan, dan penyimpanan bahan bakar," ujar sang presiden.
"Rusia juga telah memblokade pelabuhan-pelabuhan kita, jadi belum ada penyelesaian cepat untuk mengatasi defisit," katanya.
"Namun para pejabat pemerintah berjanji bahwa dalam satu minggu, maksimal dua minggu, sistem pemasokan bahan bakar untuk Ukraina akan berjalan sehingga bisa mencegah kekurangan," ujar Zelenskyy.
Melalui pernyataan, Menteri Ekonomi Yulia Svyrydenko mengatakan defisit BBM akan teratasi dalam satu pekan ini karena perusahaan-perusahaan Ukraina sudah menandatangani kontrak dengan berbagai perusahaan pemasok di Eropa.