REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti, menyampaikan pesan-pesan untuk masyarakat menjelang Idul Fitri 1443 Hijriyah. Salah satu pesannya, masyarakat diimbau untuk menjadikan Idul Fitri sebagai momentum rekonsiliasi untuk memperkuat persatuan, dan membina kerukunan hidup beragama, berbangsa, serta bernegara.
Dalam pesanya, Prof Mu'ti menyampaikan, umat Islam hendaknya menyempurnakan puasa dengan membayar zakat fitrah. Mengumandangkan takbir sebagai tanda syukur atas nikmat dan rahmat Allah atas selesainya ibadah puasa Ramadhan.
"Takbir dilaksanakan di masjid, mushola atau di rumah dengan tetap menjaga ketertiban, sebaiknya tidak mengadakan takbir keliling atau perayaan yang berlebihan," kata Prof Mu'ti kepada Republika, Jumat (29/4/2022) malam.
Ia juga mengimbau umat Islam menunaikan sholat Idul Fitri di lapangan, masjid atau tempat lain yang sesuai ketentuan syariah. Silaturrahim dengan sanak famili, sahabat, dan handai taulan untuk saling memaafkan dan membangun semangat solidaritas serta persaudaraan.
"Menjadikan momentum Idul Fitri sebagai momentum rekonsiliasi, memperkuat persatuan, dan membina kerukunan hidup beragama, berbangsa, dan bernegara," ujar Prof Mu'ti.
Ia mengingatkan, karena masih dalam masa pandemi Covid-19, semua kegiatan tetap diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Secara pribadi dan atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah saya mengucapkan selamat Idul Fitri 1443 Hijriyah. Taqabbalallahu Minna Waminkum. Minal Aidin Wal Faizin. Mohon maaf lahir dan batin," ujarnya.