REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesak napas, nyeri di dada, nyeri di lengan atau bahu, mungkin sudah diketahui banyak orang sebagai gejalan serangan jantung. Namun ada tanda-tanda lain dari masalah jantung yang dapat bermanifestasi dengan cara yang mengejutkan, terutama dalam bentuk masalah perut.
Usus berhubungan dengan begitu banyak aspek kesehatan seseorang sehingga masuk akal jika usus juga terhubung dengan jantung. “Mikrobioma usus adalah salah satu mikrobioma terbesar dan terpenting dalam tubuh,” kata spesialis penyakit dalam seklaigus penggagas laman KaraMD.com, Mahmud Kara, seperti dikutip dari laman Best Life Online, pada akhir April lalu.
Usus berisi jutaan neuron yang berinteraksi dengan bagian lain dari tubuh di luar saluran pencernaan. Ketika janin berkembang di dalam rahim, semuanya dihubungkan oleh satu tabung panjang. Saat kita berkembang, tabung itu dapat berkembang menjadi sistem yang lebih kompleks, tapi hubungan yang mendasarinya masih tetap ada.
Itulah sebabnya mengapa mikrobioma usus sering dikaitkan dengan berbagai bidang kesehatan. seperti imunitas, kognitif, jantung, penampilan kulit, pencernaan, energi, dan banyak lagi.
Sebagian besar dari kita pasti sudah familier dengan rasa mulas, sensasi terbakar di dada atau perut yang terkadang disertai dengan refluks asam. Banyak hal yang dapat menyebabkan mulas, seperti makan makanan berminyak atau pedas, tidur dengan posisi tertentu, dan ngemil larut malam, yang terjadi ketika asam pencernaan masuk ke kerongkongan.
Namun perasaan serupa bisa saja terjadi saat seseorang mengalami gangguan jantung. Aliran darah yang tidak mencukupi ke jantung dapat menyebabkan nyeri dada yang mirip dengan ketidaknyamanan gangguan pencernaan.
Faktanya, dari sekitar delapan juta kunjungan ruang gawat darurat dengan keluhan nyeri dada dalam satu tahun, mulas yang parah menyumbang lebih dari setengah kasus masalah jantung dan keluhan itu sering kali dikesampingkan. Jadi bagaimana membedakan antara sakit maag dan masalah jantung?
The American Heart Association menjelaskan bahwa nyeri dada akibat serangan jantung berlangsung lebih dari beberapa menit, atau sempat hilang tapi akan muncul lagi. Selain itu, masalah jantung juga ditandai dengan tekanan di dada yang membuat tidak nyaman, diremas, terasa penuh, atau sakit. Kara menyarankan untuk selalu mencari pertolongan medis jika memiliki gejala yang mengkhawatirkan.
Pembengkakan perut mungkin tampak lebih mungkin terjadi setelah terlalu banyak makan dan minum, tetapi itu sebenarnya bisa menjadi gejala gagal jantung. Congestive heart failure (CHF) dapat menyebabkan penumpukan darah di dada, yang kemudian meresap ke dalam perut.
Hasil dari pengumpulan cairan ini mungkin menyebabkan perut yang bengkak. Ketika pembengkakan perut terjadi bersama dengan gejala lain (termasuk sesak napas, pembengkakan di kaki, dan detak jantung tidak teratur), itu mungkin merupakan tanda gagal jantung.
Menurut Mount Sinai Health System, kita harus mencari bantuan dokter jika pembengkakan terjadi dengan tanda-tanda peringatan lain dan semakin memburuk. Perut yang nyeri, demam, buang air besar yang tidak biasa, atau ketidakmampuan untuk minum atau makan adalah indikator berbahaya.
Apakah gejala yang dirasakan itu masalah jantung, keracunan makanan, atau penyakit perut? Terkadang gejalanya tampak tidak bisa dibedakan. Mual dan muntah dapat terjadi selama serangan jantung, karena penurunan fungsi jantung dan pelepasan metabolit karena suplai darah yang tidak memadai.
“Gejala dari kemungkinan masalah jantung dapat mencakup rasa tidak nyaman di dada, mual, mulas/gangguan pencernaan, sakit perut, dan pusing,” ujar Kara.
Masalah yang berhubungan dengan jantung, mungkin termasuk mati rasa atau nyeri dada yang dapat menyebar ke lengan, kaki, atau daerah leher/rahang/tenggorokan. “Pada akhirnya, seseorang harus selalu berkonsultasi dengan dokter atau mencari bantuan medis jika memiliki gejala yang mengkhawatirkan,” kata Kara lagi.
Mengingat hubungan antara usus dan jantung, diet sehat bersama dengan gaya hidup sehat merupakan komponen penting dari pencegahan penyakit jantung. Belajar tentang jumlah kalori ideal dan bagaimana melakukan aktivitas fisik secara teratur, adalah kuncinya.
The American Heart Association merekomendasikan setidaknya 75 menit aktivitas fisik yang kuat, 150 menit aktivitas fisik sedang, atau kombinasi keduanya setiap pekan.
Biji-bijian utuh, alpukat, ikan, minyak ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau, adalah keharusan untuk kesehatan jantung, serta minum cukup air. “Air adalah salah satu komponen dasar yang menjaga tubuh kita dan semua sistemnya berfungsi dengan baik,” katanya.
Kara juga merekomendasikan untuk menghindari makanan tinggi gula dan olahan, karbohidrat olahan, dan natrium berlebih, serta makanan dengan aditif dan racun.