REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Seringkali orang mengartikan Idul Fitri dengan kembali suci. Padahal sejatinya lafadz idul fitri bukan berarti kembali menjadi suci. Menurut pendiri rumah fiqih Indonesia, ustaz Ahmad Sarwat kata Ied bukan berarti kembali. Dalam bahasa Arab kata Id berarti hari raya. Bentuk jamaknya 'a'yad.
Sebab itu semua agama mempunyai 'ied atau hari raya sendiri-sendiri. Dalam bahasa Arab, hari natal yang dirayakan umat Nasrani disebut dengan iedul milad yang artinya hari raya kelahiran. Yakni kelahiran nabi Isa. Hari kemerdekaan suatu negeri dalam bahasa Arab sering disebut Iedul Wathan, maksudnya hari besar atau hari raya negara tersebut.
Sedangkan kata kembali dalam bahasa Arab adalah aada, ya'uudu, 'audatan. Sekilas struktur hampir memiliki kemiripan dengan 'Ied namun memiliki arti yang sangat berbeda.
"Tidak salah kalau kita sekedar memaknainya kembali menjadi suci. Cuma kalau mengartikan kata Idul Fitri adalah kembali suci, disitu bermasalah," kata ustaz Sarwat dalam program Sekolah Fiqih - Rumah Fiqih Indoensia dengan tema Fiqih Kontemporer: Lebaran Antara Syariah dan Tradisi yang disiarkan virtual melalui kanal resmi You Tube Rumah Fiqih.
Begitupun dengan kata Fitri, yang juga bukan berarti suci. Dalam bahasa Arab dikenal dua kata yang nyaris mirip tetapi berbeda yaini fithrah (فطرة) dan fithr (فطر). Umumnya fithrah diartikan oleh para ulama sebagai kesucian atau juga bermakna agama Islam.
Sedangkan kata fithr berbeda maknanya dengan kata fithrah. Dalam bahasa Arab kata fithr bermakna makan atau makanan dan bukan suci ataupun keislaman. Pembentukan kata dasar ini bisa menjadi makan pagi (fathur/فطور), dan juga bermakna berbuka puasa yaitu iftar (افطار). Maka kata Idul Fitri berarti harinraya makanan. Sebagaimana Idul Adha yang berarti hari raya qurban.
"Memang sejatinya pada hari itu umat Islam diwajibkan makan. Diwajibkan untuk makan dan haram untuk berpuasa. Berpuasa tanggal 1 Syawal itu justru haram, dan berdosa bila dilakukan. Dan sunahnya kita disunahkan makan di awal hari, dilakukan justru sebelum kita melaksanakan sholat Idul Fitri," kata ustaz Sarwat.