REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Memahami dan mengamalkan pengertian doa merupakan suatu keharusan yang dipikul umat Islam. Founder Syameela, Oemar Mita mengatakan, doa merupakan salah satu jalan dan pola yang harus dipahami manusia sebagai hamba dari Sang Pencipta
Adanya doa itu diharapkan dapat menyadarkan manusia untuk selalu mengingat Allah sebagai tempat meminta ampunan dan pertolongan. Doa lahir dari sebuah pemahaman, lahir dari sebuah kondisi makna dan manusia diciptakan memiliki macam kelemahan.
"Allah jadikan manusia itu lemah, lapar, memiliki macam kelemahan untuk menjadi medan ujian bagi kehidupan manusia," kata Oemar dalam Kajian Ulil Albab Ramadan, Direktorat Pendidikan & Pembinaan Agama Islam, Universitas Islam Indonesia (UII).
Ia mengingatkan, makna dari doa tidak hanya berlandaskan prinsip fiqh amaliyah. Tapi, doa memiliki kedalaman rohani terhadap nilai nilai ketauhidan dan aqidah islam yang kuat karena doa merupakan penjabaran tauhid dalam seorang manusia.
Maka itu, penting dipahami manusia kalau doa itu merupakan perkara yang memang besar. Doa tidak dipandang hanya dari sudut pandang fiqh, tapi dia merupakan bagian dari aqidah. Jadi, jangan lagi mengira doa bagian dari fiqh saja.
Melalui jejak historis, pentingnya doa nyatanya sudah diamalkan oleh umat-umat terdulu. Bahkan, nabi dan rasul mempercayai doa yang mereka panjatkan terbukti terkabul setelah mereka berserah diri dan memohon pertolongan kepada Allah.
"Hal ini bisa dilihat melalui isi dari kandungan ayat-ayat Alquran," ujar Oemar.
Layaknya sebuah jembatan, doa secara tidak langsung menjadi penghubung antara manusia dengan Allah SWT. Karenanya, untuk membangun kedekatan antara manusia dengan Tuhannya, alangkah lebih baiknya bagi manusia untuk bersungguh-sungguh.
Selain bersungguh-sungguh dalam berdoa, ia menekankan, kualitas kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh doa itu sendiri. Menurut Oemar, sebuah doa itu tidak akan sampai bila manusia tidak mampu membangun hubungan yang baik.
"Antara dirinya dengan Tuhannya," kata Oemar.