REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform pembelajaran digital berkembang pesat di masa pandemi Covid-19. Merespon tren tersebut pihaknya meluncurkan kelas online yaitu Edu-Digy dan Pro-Digy untuk membantu pembelajaran online.
Direktur Edigy Alvin Saputra Komala, mengatakan Edu-Digy merupakan program khusus pendidikan yang akan hadir pada awal tahun ajaran 2022/2023 sebagai bimbingan belajar bagi siswa-siswa di Indonesia. Sementara, Pro-Digy adalah program khusus untuk pelatihan skill yang fokusnya pelatihan bahasa jepang.
"Edigy terus mengembangkan business modelnya dimana pembelajaran online di tengah pandemi berkembang dengan cepat," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (30/4/2022).
Edigy dirintis di tengah pandemi pada 2020 oleh beberapa anak muda Indonesia, yakni Alvin Saputra Komala Saputra, Emily Wijaya, Rian Arisandi, dan Hamzah serta didukung oleh Suryanto Wijaya selaku Inkubator Startup.
"Edudigy mempunyai tujuan mendemokratisasi akses pendidikan k-12 dan pembelajaran bahasa Jepang yang berkualitas untuk mewujudkan dampak positif bagi kehidupan masyarakat dengan menyediakan platform pembelajaran digital yang terjangkau," ucapnya.
Edigy sudah beberapa kali membuka kelas Bahasa Jepang sejak akhir 2021 lalu khususnya level N5 dan N4 serta segera akan membuka kelas bahasa jepang level N3. Meski akan baru launching secara resmi, Edigy telah memiliki lebih dari enam ribu siswa.
“Mereka juga telah bekerja sama dengan sejumlah LPK dan SMA serta SMK di Indonesia,” ucapnya.
Adapun penyediaan pembelajaran bahasa Jepang, Edigy berkolaborasi dengan With-Us Corporation dan Edigy menjadi pemegang lisensi resmi atas produk-produk Ask Publishing di Indonesia seperti buku Nihongo Sou-Matome, JLPT Mockup Test dan lainnya. Platform edukasi digital ini fokus pada pendidikan (K12) dan Pendidikan Bahasa Jepang melaksanakan brand launching berupa kompetisi yang digelar secara virtual.