Ahad 01 May 2022 09:16 WIB

Manajemen ASDP Diminta Benahi Layanan Pemudik di Pelabuhan Merak

Pelabuhan Merak mengalami lonjakan pemudik jelang lebaran

Sejumlah kendaraan mengantre untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (30/4/2022). Pengelola pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry memprediksi puncak arus mudik Pelabuhan Merak akan berlangsung hingga H-2 atau 30 April 2022.
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah kendaraan mengantre untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Sabtu (30/4/2022). Pengelola pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry memprediksi puncak arus mudik Pelabuhan Merak akan berlangsung hingga H-2 atau 30 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON— Manajemen ASDP (Angkutan Sungai dan Penyeberangan) dinilai gagal mengantisipasi ledakan pemudik lebaran 2022. Akibatnya para pemudik tertahan di jalan tol dan jalan arteri menuju Merak hingga mengular berkilo-kilo meter.     

"Antisipasi tak memadai dari ASDP di Pelabuhan Merak," kata pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, dalam keterangannya, kepada wartawan, Ahad (30/4/2022).    

Baca Juga

Menurut Agus Pambagio seharusnya arus mudik tidak tertahan di penyeberangan Merak. Soalnya Merak memiliki banyak sekali pelabuhan di luar pelabuhan ASDP. 

"Mengapa ASDP Merak terlambat melakukan koordinasi dengan pelabuhan lain. Kalau hanya pelabuhan ASDP Merak, itu jelas tidak cukup untuk menampung ledakan pemudik," terang Agus. 

Agus mencontohkan sejak awal April 2022, ASDP  menyatakan telah menyiapkan 69 kapal feri untuk melayani pemudik di Pelabuhan Merak. Namun hanya separo yang digunakan. 

"Itu artinya mubazir. Harusnya kapal-kapal itu dioperasikan semuanya," tutur mantan pentolan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). 

Agus menilai dermaga di Pelabuhan Merak terbatas, hanya 7 dermaga. Untuk itu semestinya ASDP sejak awal menggandeng pelabuhan-pelabuhan di Merak lainnya sehingga tidak kedodoran dalam menyeberangkan pemudik ke Pulau Sumatra. 

"Di Merak itu banyak sekali pelabuhan, tinggal koordinasi saja sehingga semua kapal bisa dioperasikan untuk melayani para pemudik," jelas Agus Pambagio. 

Pengamat kebijakan publik tersebut menyatakan memang belakangan dioperasikan beberapa pelabuhan lain yaitu Pelabuhan Indah Kiat, Pelabuhan Ciwandan, dan Pelabuhan Bojonegara. 

Namun operasionalisasi tiga pelabuhan tidak terencana dan sifatnya hanya sporadis. 

"Operasionalisasi pelabuhan lain jelas terlambat, pemudik sudah tertahan selama berjam-jam di hari-hari sebelumnya akibat tak tertampung di Pelabuhan Merak," tambah Agus Pambagio. 

Dia meminta pejabat publik semestinya total dalam melayani kebutuhan publik apalagi saat momen mudik 2022. Setelah dilarang selama dua tahun, mudik 2022 sudah diperkirakan akan terjadi ledakan. 

"Tolong jangan dibiarkan pemudik menderita. Mereka sudah membayar tiket kapal, seharusnya terlayani dengan baik," tambah Agus Pambagio. 

Dirut ASDP Ira Puspadewi saat ditemui dermaga Merak saat dimintai tanggapan tentang pengelolaan arus mudik tidak bersedia menjawab. 

Sementara itu Direktur Operasional ASDP M Yusuf Hadi menyatakan Pelabuhan Merak hanya bisa mengoperasikan maksimal 40 kapal feri per hari.  "Tidak bisa bertambah lagi, karena jadwalnya sudah ada," jelas M Yusuf Hadi.     

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement