Ahad 01 May 2022 09:27 WIB

Jelang Idul Fitri, Afghanistan Alami Pemadaman Listrik Karena Serangan Bom

Dua menara transmisi listrik di barat Ibu Kota Kabul meledak.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Jutaan orang di 11 provinsi di Afghanistan menghadapi pemadaman listrik pada Sabtu (30/4), setelah dua menara transmisi listrik meledak di barat Ibu Kota Kabul. Dua tiang listrik di Provinsi Parwan dibom pada Jumat (29/4) malam, sehingga memutus aliran listrik ke Kabul dan provinsi sekitarnya.

"Musuh telah meledakkan dua tiang listrik dengan bom," kata juru bicara perusahaan listrik, DABS yang dikelola negara, Hekmatullah Maiwandi, dilansir Aljazirah, Ahad (1/5).

Baca Juga

Lima tim dari perusahaan telah dikerahkan untuk melakukan perbaikan. "Tiang-tiang itu dipasang di atas gunung dan tim kami sedang berusaha memperbaikinya," kata Maiwandi.

Perbaikan dilakukan untuk memulihkan sebagian listrik pada Sabtu malam. Sementara restorasi menara dapat diselesaikan dalam dua minggu.

Sebuah ledakan menewaskan sedikitnya 10 jemaah setelah shalat Jumat di sebuah masjid di Kabul. Beberapa melaporkan jumlah korban tewas mencapai 50 orang. Ratusan jemaah memenuhi masjid untuk shalat Jumat terakhir pada bulan Ramadhan. 

"Tidak ada yang bahagia selama Idul Fitri ini karena begitu banyak keluarga berduka karena ledakan. Sekarang, tiang-tiang juga telah diledakkan. Kalau tidak ada listrik, kami tidak bisa mempersiapkan Idul Fitri. Semuanya begitu sulit," ujar seorang warga Kabul, Khatera Fakhri.

Sebagian besar pasokan listrik di Afghanistan bergantung pada impor dari Uzbekistan dan Tajikistan. Jalur listrik lintas negara menjadi target utama bagi pemberontak bersenjata. Polisi telah menangkap dua tersangka atas serangan terhadap pasokan listrik.

Sejak merebut kekuasaan, Taliban telah menghadapi serangan berulang kali dari kelompok ISIS di Provinsi Khorasan atau yang dikenal sebagai ISIS-K. Kelompok tersebut telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan mematikan yang menargetkan komunitas minoritas Syiah dan Sufi dalam dua minggu terakhir. Serangan itu telah menewaskan puluhan warga sipil.

Banyak bangunan tempat tinggal dan bisnis di Kabul menyalakan generator pribadi untuk memastikan pasokan listrik sebelum perayaan Idul Fitri. Pihak berwenang di Kabul kerap menuduh kelompok bersenjata menargetkan menara transmisi. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement