Ahad 01 May 2022 10:15 WIB

Mengais Rezeki Jelang Lebaran di Kampung Ketupat 

Rasa ketupat cangkang hijau lebih enak dari cangkan putih yang harganya lebih mahal.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Kustin sedang membuat cangkang ketupat. 
Foto: Lilis Sri Handayani/Republika
Kustin sedang membuat cangkang ketupat. 

REPUBLIKA.CO.ID, Tangan Kustin (60 tahun) terlihat cekatan menyusun helai demi helai janur kelapa muda menjadi cangkang ketupat. Hanya dalam waktu setengah menit, sebuah cangkang ketupat berhasil dibuatnya.

Cangkang ketupat itupun ditaruhnya di dalam bungkusan plastik bening berukuran besar, bersatu dengan ratusan cangkang ketupat lainnya yang telah terlebih dulu selesai dibuat. Ada dua bungkusan plastik besar di hadapannya, yang sudah hampir terisi penuh.

"Ini buat dibawa ke Pasar Baru Indramayu untuk dijual," ujar Kustin saat ditemui Republika di kediamannya di Dusun Karang Baru, Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Sabtu (30/4/2022).

Kustin mengatakan, biasa berangkat ke Pasar Baru Indramayu sekitar pukul 23.00 WIB untuk berjualan cangkang ketupat lebaran. Biasanya, dia baru kembali pulang ke rumah pukul 11.00 WIB. Hal itu setelah cangkang ketupat lebaran yang dibawanya habis atau hampir habis terjual.

"Ya penjualannya sih tidak menentu. Kemarin saya bawa ke pasar 2 ribu biji, Alhamdulillah habis semua," tutur Kustin.

Kesibukan dalam membuat dan menjual cangkang ketupat menjadi rutinitas yang dijalani Kustin setiap menjelang lebaran Idul Fitri dan Idul Adha. Bahkan, hal itu telah dilakukan oleh para orang tua dari beberapa generasi sebelumnya.

"Ya dari dulu sejak ibu saya, nenek, nenek buyut dan orang tua sebelumnya lagi sudah membuat cangkang ketupat dari janur kelapa muda ini. Sudah turun temurun dari nenek moyang," ucap Kustin.

Tak hanya Kustin, sebagian besar warga di Desa Singajaya juga beramai-ramai memproduksi cangkang ketupat dari daun kelapa muda. Karenanya, desa itupun dikenal dengan sebutan ‘kampung ketupat’. Biasanya, pembuatan cangkang ketupat mulai dilakukan lima hari menjelang lebaran.

Cangkang ketupat dari Desa Singajaya itu tak hanya dijual ke Pasar Baru Indramayu. Namun juga dijual ke berbagai pasar di kecamatan lainnya di Indramayu bahkan Cirebon.

Berdasarkan pantauan Republika, di sebagian besar rumah warga yang saling berdampingan di desa itu terdapat aktivitas pembuatan cangkang ketupat. Kegiatan tersebut melibatkan hampir seluruh anggota keluarga.

"Pembuatan cangkang ketupat di desa ini sudah menjadi kebiasaan turun temurun. Bahkan anak kecil pun sudah bisa karena mereka diajari untuk membuatnya," tutur Kustin.

 

 

photo
Pedagang menjual cangkang ketupat. (Antara/Ampelsa)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement