Ahad 01 May 2022 11:52 WIB

Satelit Luar Angkasa Dapat Deteksi Gas Metana Sapi di Bumi

Perusahaan data lingkungan GHGSat dapat menunjukkan sumber metana dari pertanian.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi hasil citra satelit. Satelit telah mendeteksi emisi metana dari sapi di tempat peternakan California.
Foto: Satellite image ©2022 Maxar Technologies via
Ilustrasi hasil citra satelit. Satelit telah mendeteksi emisi metana dari sapi di tempat peternakan California.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Satelit telah mendeteksi emisi metana dari sapi di tempat peternakan California. Hasil ini menandai pertama kalinya emisi dari ternak dapat diukur dari luar angkasa.

Perusahaan data lingkungan GHGSat bulan ini menganalisis data dari satelitnya dan menunjukkan dengan tepat sumber metana dari peternakan di pertanian Joaquin Valley dekat Bakersfield, California pada Februari. Hasil yang didapatkan menjadi penting karena emisi metana pertanian sulit diukur dan pengukuran yang akurat diperlukan untuk menetapkan target pengurangan yang dapat ditegakkan untuk industri produksi daging sapi.

Baca Juga

GHGSat mengatakan jumlah metana yang terdeteksi dari peternakan tunggal itu menghasilkan 5.116 ton emisi metana jika dipertahankan selama satu tahun. Jika metana itu ditangkap, itu bisa memberi daya pada lebih dari 15.000 rumah.

Lembaga itu pun memberikan datanya ke program Observatorium Emisi Metana Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa. Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menyatakan, pertanian menyumbang 9,6 persen terhadap emisi gas rumah kaca di Amerika Serikat (AS). Sekitar 36 persen emisi metana, sebagian besar dari peternakan.

Pemerintahan Presiden Hoe Biden akhir tahun lalu mengumumkan rencananya untuk menindak emisi metana dari ekonomi AS. EPA meluncurkan aturan pertamanya yang bertujuan mengurangi metana dari sumber minyak dan gas yang ada yang mengharuskan perusahaan untuk mendeteksi dan memperbaiki kebocoran metana. Departemen Pertanian meluncurkan program insentif sukarela bagi petani.

Pada pembicaraan iklim tahun lalu, lebih dari 100 negara berjanji untuk mengurangi emisi metana sebesar 30 persen dan untuk menghentikan serta membalikkan deforestasi pada 2030. Sebagian besar pengurangan ini perlu datang dari industri peternakan. badan pangan PBB menyatakan peternakan menyumbang 44 persen emisi metana buatan manusia. Beberapa metode untuk mengurangi emisi metana ternak sedang diuji, termasuk menambahkan rumput laut ke dalam pakan ternak.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement