REPUBLIKA.CO.ID, MARIUPOL -- Media pemerintah Rusia dan seorang tentara Ukraina mengatakan, beberapa orang telah dievakuasi dari pabrik baja di kota Mariupol termasuk wanita dan anak-anak. Kantor berita RIA Novosti Rusia melaporkan pada Sabtu (30/4/2022) bahwa, 25 warga sipil telah dibawa keluar dari pabrik baja Azovstal, yang menjadi benteng terakhir Ukraina.
Di antara warga sipil yang dievakuasi termasuk 19 orang dewasa dan enam anak-anak. Seorang pejabat tinggi di Batalyon Azov, Sviatoslav Palamar, mengatakan, 20 warga sipil dievakuasi selama gencatan senjata.
“Dua puluh warga sipil, wanita dan anak-anak telah dipindahkan ke tempat yang sesuai dan kami berharap mereka akan dievakuasi ke Zaporizhzhia, di wilayah yang dikuasai Ukraina,” kata Palamar, dilansir Aljazirah, Ahad (1/5/2022).
Palamar melaporkan pemboman besar-besaran di sekitar pabrik tadi malam. Dia mengatakan para pejuang masih membereskan puing-puing untuk menyelamatkan warga sipil.
“Sepanjang malam, artileri musuh membombardir lokasi itu. Resimen Azov masih membersihkan puing-puing untuk menyelamatkan warga sipil. Kami berharap prosedur ini akan berlanjut sehingga kami akan berhasil mengevakuasi semua warga sipil," kata Palamar.
Diperkirakan 1.000 warga sipil dan ratusan tentara Ukraina berlindung di labirin terowongan bawah tanah di pabrik baja. Sebagian besar dari mereka memerlukan perhatian medis.