REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Bulan suci umat Ramadhan akan segera berakhir dan hari kemenangan Idul Fitri sudah di depan mata. Momen Lebaran tidak bisa dijauhkan dari bersilaturahmi dengan sanak dan saudara. Tahun ini, banyak orang menyambut Lebaran dengan suka cita setelah pemerintah mengizinkan kembali mudik setelah dua tahun karena Covid-19.
Meskipun sudah dibolehkan mudik, nyatanya tidak semua orang bisa mudik. Sebagian dari mereka ada yang harus tetap merayakan Lebaran jauh dari keluarga karena satu dan lain hal. Oleh karena itu, aplikasi media sosial menjadi hal yang penting untuk saling bersilaturahmi, khususnya WhatsApp. Menjelang Lebaran, tak jarang kita mendapat broadcast yang berisi ucapan “Mohon maaf lahir dan batin.” Namun, bagaimana hal tersebut jika dilihat dari sisi agama?
Pakar fikih dan Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar NU (PBNU) KH Mahbub Maafi mengatakan Lebaran merupakan momentum untuk saling bersilaturahmi. “Ada yang mudik dan tidak bisa mudik, yang jelas itu adalah bagian dari bentuk silaturahmi kita,” kata Mahbub kepada Republika.co.id, Ahad (1/5/2022).
Untuk bersilaturahmi, sebaiknya seseorang perlu memahami dulu maknanya. Mahbub mengatakan silaturahmi adalah berbuat kebajikan terhadap kerabat yang disesuaikan dengan kondisi orang yang bersilaturahmi dan orang yang disilaturahminya.
Memang, bentuk dari silaturahmi ada beragam. Tetapi, perlu diketahui sekadar beruluk salam juga termasuk dari bagian silaturahmi.
Di satu sisi, kemajuan teknologi terus berkembang dan umat Muslim tidak bisa menampiknya. Kemajuan teknologi membantu orang bersilaturahmi dengan mengirim pesan, menelepon, atau melakukan panggilan video. “Orang cukup bersilaturahmi lewat pesan, saya kira itu tidak masalah, meskipun yang lebih afdol dan utama tetap mendatangi secara langsung,” ujarnya.
Namun, Mahbub menggarisbawahi, manusia tidak bisa mendatangi semua orang secara langsung karena terbatasnya energi dan waktu. Makanya, memanfaatkan teknologi menjadi bentuk silaturahmi yang baik.
“Relasi orang beragam. Kerabat tidak hanya satu atau dua, belum termasuk teman-temannya. Pesan minta maaf selama Lebaran juga bagian dari menepung tali silaturahmi. Pilihan utama memang ketemu langsung, tetapi terkadang situasi dan kondisi tidak memungkinkan. Cukup menelpon atau kirim WhatsApp juga bagian dari silaturahmi,” tambahnya.