REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Momen takbiran di Kota Tasikmalaya kali ini tak seperti pada tahun sebelumnya. Meski akses kendaraan ke wilayah pusat kota dibatasi, keramaian tetap terlihat di Taman Kota Tasikmalaya.
Berdasarkan pantauan Republika hingga pukul 21.00 WIB, banyak warga yang berkumpul di Taman Kota Tasikmalaya. Ada yang berkumpul bersama teman, keluarga, dan mengajak anaknya bermain di ruang publik itu.
"Takbiran sekarang mah ramai lagi," kata salah seorang pengunjung Taman Kota Tasikmalaya, Arifin (27 tahun).
Ia bersama anak dan istrinya, sengaja datang dari Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, untuk menikmati malam takbiran di Taman Kota Tasikmalaya. Di tempat itu, Arifin bersama keluarganya hanya bersantai sambil mendengarkan lantuan suara takbiran dari Masjing Agung Kota Tasikmalaya yang berada di seberang Taman Kota Tasikmalaya.
"Senang bisa ramai lagi seperti ini. Kalau dua tahun kemarin mah gak berasa takbiran. Sepi semua. Sekarang suasananya ramai lagi," kata dia.
Tak hanya Arifin yang menikmati suasana kembali ramainya malam takbiran. Ardi (32) juga ikut menikmati malam takbiran yang ramai di Taman Kota Tasikmalaya. Sembari mengasuh anak, Ardi dan istrinya bersantai di tempat itu mendengarkan lantunan takbir.
Menurut dia, keramaian saat momen takbiran itu sudah sangat dinantikan banyak orang. Sebab, selama dua kali Lebaran terakhir, suasana takbiran sangat sepi. Tak banyak orang yang keluar untuk jalan-jalan akibat pandemi Covid-19.
"Suasanya berasa lagi. Tahun kemarin mah sepi banget, nggak ada yang kumpul. Sekarang jadi mulai ada lagi tradisi takbirannya," kata lelaki yang mudik ke Tasikmalaya dari Serang, Banten, itu.
Ia berharap, setelah momen Lebaran kali ini, kasus Covid-19 tak lagi mengalami lonjakan. Sebab, menurut dia, masyarakat sudah sangat lelah untuk hidup dengan berbagai pembatasan.
"Mudah-mudahan mah terus turun kasus Covid-nya," kata dia.
Ramainya pengunjung di Taman Kota Tasikmalaya itu juga dinilai positif untuk para pedagang yang berjualan di sekitar tempat itu. Iim (50), adalah salah satunya. Pada momen takbiran kali ini, gulali yang dijajakannya lebih banyak yang terjual.
"Lumayan. Tapi tadi hujan, jadi rada sepi," kata dia.
Menurut dia, bila dibandingkan momen takbiran tahun lalu, saat ini tentu lebih ramai. Keramaian itu juga berimbas kepada jualannya yang meningkat sekitar 50 persen dibandingkan hari biasanya. Jika dibandingkan momen takbiran tahun lalu, kali ini jauh lebih ramai.
"Sebagai pedagang, saya ikut senang. Alhamdulillah bebas lagi," kata dia.