REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah titik pusat keramaian di Kota Bandung dipadati masyarakat yang tengah merayakan malam takbiran Lebaran 1443 Hijriah, Ahad (1/5/2022) malam. Terjadi kepadatan kendaraan pun terjadi imbas masyarakat yang beraktivitas di malam lebaran.
Pantauan sekitar pukul 21.00 Wib, arus lalu lintas di Jalan Dago dan Jalan Surapati, Kota Bandung ramai dengan kendaraan roda dua dan empat. Sementara itu di kawasan wisata Asia Afrika dan Jalan Braga dipadati masyarakat yang tengah merayakan malam takbiran.
Saat ditemui di Asia Afrika usai melakukan pemantauan, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku aktivitas masyarakat di malam lebaran berlangsung kondusif. Ia berharap kondisi tersebut berlangsung hingga pelaksanaan sholat Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Tadi kami Forkopimda Kota Bandung berkeliling kota memantau tempat titik titik pospam titik keramaian alhamdulillah semua terlihat lancar, kondusif. Mudah-mudahan situasi ini bisa dijaga bersama sehingga kekhusuan kita dalam besok merayakan hari Idul Fitri betul betul kota Bandung aman nyaman dan kondusif bagi semua masyarakat," ujarnya, Ahad (1/5/2022).
Ia menuturkan aktivitas takbir keliling terpantau tidak dilakukan masyarakat sebab sudah dilarang. Aktivitas masyarakat yang merayakan malam takbiran diharapkan tidak hingga larut malam.
"Alhamdulillah gak ada (malam takbiran), dari awal kita memang melarang. Mudah-mudahan dipatuhi dan sepertinya dipatuhi," katanya.
Yana melanjutkan jajaran aparat TNI, Polri dan Dishub Kota Bandung terus patroli keliling selama malam takbiran dan diharapkan tidak terjadi tindak kriminal. Ia pun meminta masyarakat jika sudah tidak memiliki kegiatan untuk pulang.
"Insya allah semua TNI, Polri, Dishub keliling kota insya Allah kami memberikan rasa aman nyaman ke masyarakat tapi kalau ternyata sudah tidak ada kegiatan sebaiknya kembali ke rumah masing-masing sehingga besok bisa merayakan Idul Fitri dengan baik," ungkapnya.
Ia menambahkan perayaan tahun baru 2022 relatif lebih ramai dibandingkan Idul Fitri 1443 Hijriah. Hal itu disebabkan masyarakat saat tahun baru belum dapat melakukan aktivitas dan terbatas sedangkan saat Idul Fitri saat ini sudah terdapat pelonggaran-pelonggaran.